Judul : Clara's Medal
Penulis : Feby Indirani
Tebal : 484 halaman
Penerbit : Qanita
"Saya kira tidak adil, Pak, kalau Bagas tetap bisa ikut Olimpiade," tiba-tiba Meddy dengan lantang angkat bicara.
"Memangnya relevan, ya?" ganti Clara angkat bicara. "Bukannya tim Olimpiade adalah siapa pun yang lulus seleksi? Kalau kasus Bagas dikait-kaitkan dengan FUSI, itu kan media yang melakukannya."
"Sangat relevan, Ra," tukas Meddy menyambung Angga. Nada suaranya agak keras. "Ketika kita semua bekerja keras untuk mewakili negara ini, Bagas malah melakukan tindakan melanggar undang-undang. Itu kan kontradiktif!"
Di tengah panasnya persaingan para peserta pelatihan untuk menjadi anggota tim Olimpiade Fisika, kasus hacking yang dilakukan salah satu peserta pelatihan, Bagas, muncul ke permukaan. Lembaga pelatihan FUSI—Fisika untuk Siswa Indonesia—kini menjadi sorotan.
Para sponsor mulai menarik dananya untuk lembaga tersebut. Keberangkatan tim ke ajang Olimpiade Fisika Internasional pun terancam gagal. Padahal merekalah putra-putri terbaik dari berbagai daerah di Indonesia yang akan berjuang mengharumkan nama bangsa di ajang internasional itu. Bagi mereka gagal berangkat ke Olimpiade membuat kerja keras mereka selama ini menjadi sia-sia.
Dengan didorong semangat Mestakung, akankah para peserta pelatihan itu mampu mengubah keadaan dan tetap berangkat untuk mengharumkan nama bangsa?
"Memangnya relevan, ya?" ganti Clara angkat bicara. "Bukannya tim Olimpiade adalah siapa pun yang lulus seleksi? Kalau kasus Bagas dikait-kaitkan dengan FUSI, itu kan media yang melakukannya."
"Sangat relevan, Ra," tukas Meddy menyambung Angga. Nada suaranya agak keras. "Ketika kita semua bekerja keras untuk mewakili negara ini, Bagas malah melakukan tindakan melanggar undang-undang. Itu kan kontradiktif!"
Di tengah panasnya persaingan para peserta pelatihan untuk menjadi anggota tim Olimpiade Fisika, kasus hacking yang dilakukan salah satu peserta pelatihan, Bagas, muncul ke permukaan. Lembaga pelatihan FUSI—Fisika untuk Siswa Indonesia—kini menjadi sorotan.
Para sponsor mulai menarik dananya untuk lembaga tersebut. Keberangkatan tim ke ajang Olimpiade Fisika Internasional pun terancam gagal. Padahal merekalah putra-putri terbaik dari berbagai daerah di Indonesia yang akan berjuang mengharumkan nama bangsa di ajang internasional itu. Bagi mereka gagal berangkat ke Olimpiade membuat kerja keras mereka selama ini menjadi sia-sia.
Dengan didorong semangat Mestakung, akankah para peserta pelatihan itu mampu mengubah keadaan dan tetap berangkat untuk mengharumkan nama bangsa?
Review:
Ini pertama kalinya saya baca buku model begini. Jarang-jarang ada novel fiksi bertema fisika yang pasti terdengar mengerikan dan bikin kepala mumet. Apalagi novel lokal. Tapi tenang saja. Isi buku ini sama sekali bukan tentang fisika, melainkan tentang mestakung atau semesta mendukung. Yah, boleh dibilang semacam teori keajaiban berpikir positif.
Saya selalu suka tipe cerita yang banyak tokohnya dan mereka semua punya sifat yang aneh-aneh. Seru pokoknya kalau lihat orang-orang seperti itu digabungkan dan berinteraksi bersama. Di dalam buku ini juga sama. Dari lima belas anak, cuma Clara yang perempuan. Sisanya cowok-cowok ABG yang kebiasaannya membuat mata Clara terbuka. Ada yang jorok, ada yang jahil, ada yang jayus, ada yang super alim, ada yang pendiam, ada yang artistik, ada yang sombong... Beneran bikin kangen masa-masa sekolah.
Saya paling suka kalau mereka mulai main tebak-tebakan. Yah, namanya anak fisika. Canggih-canggih otaknya. Teka-tekinya keren uy, termasuk teka-teki jayusnya. Ngakak, dah. Dan karena saya suka sains, saya juga suka pembahasan percobaan dan teori-teorinya. Petualangan dan adegan-adegannya juga menarik. Bahkan ada juga masalah obat tidur, penjara, dan kekurangan dana. Lengkap satu paket, haha...
Sayangnya, endingnya dibiarkan menggantung. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi pada anak-anak itu dalam olimpiade di Singapura. Padahal bagian itu bisa ditambahkan dan pastinya menarik banget.
4/5
No comments:
Post a Comment