Judul : Mantra Dies Irae (Jampi-Jampi Varaiya #3)
Penulis : Clara Ng
Tebal : 352 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Bagaimana jika ini semua ini terjadi pada suatu hari:
Disihir menjadi truk gandeng, lukisan, sapu lidi. Orang yang dicintai habis-habisan tidak pernah membalas cinta itu. Dikejar-kejar teman seperguruan yang ingin membalas dendam. Hukum cinta seakan-akan salah rumus.
Ini bukan hari biasa!
Bayangkan apa yang harus Oryza Pax lakukan!
Dimulailah usaha keras dari seekor kucing hitam bernama Dakocan. Untuk mengais serpih-serpih kebahagiaan. Kebahagiaan yang takkan pernah terlihat. Atau kecuali dimunculkan dengan mantra ajaib: Dies Irae.
Disihir menjadi truk gandeng, lukisan, sapu lidi. Orang yang dicintai habis-habisan tidak pernah membalas cinta itu. Dikejar-kejar teman seperguruan yang ingin membalas dendam. Hukum cinta seakan-akan salah rumus.
Ini bukan hari biasa!
Bayangkan apa yang harus Oryza Pax lakukan!
Dimulailah usaha keras dari seekor kucing hitam bernama Dakocan. Untuk mengais serpih-serpih kebahagiaan. Kebahagiaan yang takkan pernah terlihat. Atau kecuali dimunculkan dengan mantra ajaib: Dies Irae.
Review:
Ternyata tokoh utamanya bukan lagi Oryza dan Xander. Gantian si kucing hitam Dakocan yang sebenarnya adalah Pax.
Ini kisah dua orang yang sama-sama patah hati. Gara-gara Xander dan Oryza mau nikah, Pax dan Nuna sama-sama depresi tidak bisa mendapatkan pujaan hati masing-masing. Pax yang biasanya tidur bersama Oryza sebagai kucing sekarang ngekos di rumah Nuna. Sebagai balasannya, Pax membantu Nuna mengurus restorannya sambil bertengkar gila-gilaan dengan ilmu sihir mereka.
Seakan belum cukup, Tsungta si Yang Mulia Raja Varaiya muncul dan ingin menjadikan Nuna sebagai ratunya. Padahal saat itu Nuna mulai memiliki perasaan untuk Pax. Selain itu, musuh masa lalu Pax muncul dan mengancam ingin membunuh pria itu.
Satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah itu hanyalah mantra Dies Irae dan cinta sejati tentunya (ugh). Saya tidak menyangka mantra Dies Irae yang konyol ternyata sekuat itu. Haha...
Cukup menghibur dengan petualangan dan tokohnya yang bervariasi. Sangat jarang saya menemukan fantasi lokal yang ringan dan menyenangkan seperti ini. Sayangnya, saya kurang cocok dengan selera humor di buku ini.
Tapi walaupun seri Jampi-Jampi Varaiya bukan karya terbaik Clara Ng, saya tetap menyukai pengarang dengan genre tulisan yang bermacam-macam ini. Saya akan tetap menanti karya-karya Clara Ng selanjutnya.
3/5
Ini kisah dua orang yang sama-sama patah hati. Gara-gara Xander dan Oryza mau nikah, Pax dan Nuna sama-sama depresi tidak bisa mendapatkan pujaan hati masing-masing. Pax yang biasanya tidur bersama Oryza sebagai kucing sekarang ngekos di rumah Nuna. Sebagai balasannya, Pax membantu Nuna mengurus restorannya sambil bertengkar gila-gilaan dengan ilmu sihir mereka.
Seakan belum cukup, Tsungta si Yang Mulia Raja Varaiya muncul dan ingin menjadikan Nuna sebagai ratunya. Padahal saat itu Nuna mulai memiliki perasaan untuk Pax. Selain itu, musuh masa lalu Pax muncul dan mengancam ingin membunuh pria itu.
Satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah itu hanyalah mantra Dies Irae dan cinta sejati tentunya (ugh). Saya tidak menyangka mantra Dies Irae yang konyol ternyata sekuat itu. Haha...
Cukup menghibur dengan petualangan dan tokohnya yang bervariasi. Sangat jarang saya menemukan fantasi lokal yang ringan dan menyenangkan seperti ini. Sayangnya, saya kurang cocok dengan selera humor di buku ini.
Tapi walaupun seri Jampi-Jampi Varaiya bukan karya terbaik Clara Ng, saya tetap menyukai pengarang dengan genre tulisan yang bermacam-macam ini. Saya akan tetap menanti karya-karya Clara Ng selanjutnya.
Seri Jampi-Jampi Varaiya:
1. Jampi-Jampi Varaiya
3. Mantra Dies Irae
Baru ngeh kalo ini genrenya fantasi... XD
ReplyDeleteyup2, ini emang fantasi :)
Delete