Sunday, 26 May 2013

Brida


Judul : Brida
Penulis : Paulo Coelho
Tebal : 232 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Semua orang memiliki “Takdir” yang harus dijalani.

“Tapi bagaimana caraku mengetahui siapa Pasangan Jiwa-ku?” tanya Brida.

“Dengan mengambil risiko kegagalan, kekecewaan, kehilangan arah, tapi tak pernah berhenti dalam pencarianmu menuju Cinta.”

Brida, dua puluh tahun, melemparkan pertanyaan yang paling penting ke dalam hidup kita, “Apa yang kaucari dalam kehidupan ini?”

Perjalanan yang mengisi jiwa untuk menemukan diri, dipenuhi cahaya yang mengagumkan!

Review:
Saya suka karya Paulo Coelho, tapi sayangnya buku yang satu ini sama sekali tidak sesuai selera saya. Sebenarnya dari sinopsis di belakang bukunya sih, saya kurang tertarik. Tapi karena ini Paulo Coelho, saya tetap memutuskan membacanya.

Menceritakan Brida, gadis muda yang ingin belajar ilmu sihir dari dua guru yang berbeda. Ilmu matahari dan ilmu Bulan. 

Guru ilmu mataharinya seorang pria. Ia mengajari Brida untuk membuka indranya sehingga bisa menemukan pasangan jiwanya. Kebetulan Brida adalah pasangan jiwa si guru, walaupun si guru tidak pernah  memberi tahu Brida karena tahu gadis itu sudah mencintai pria lain. Di sisi lain, guru ilmu bulan Brida adalah seorang wanita yang menurut saya cukup misterius. Ia selalu mengelak jika Brida menanyakan hal-hal yang menyangkut kehidupan pribadinya. 

Terus-terang saya baru bisa masuk ke dalam ceritanya setelah mencapai setengah buku. Di awal, saya tidak menemukan apapun yang menarik ataupun menginspirasi dari buku ini. Malah menurut saya, awal-awalnya itu tidak berisi. Namun begitu saya mulai suka dengan ceritanya, tahu-tahu ceritanya sudah selesai. Bahkan tidak ada penjelasan tentang latar belakang si guru Bulan dan si guru Matahari yang katanya pernah menjadi kekasih satu sama lain di masa lalu. Duh! Beneran aneh. Rasanya seperti membaca cerita yang belum selesai.

Satu-satunya kalimat bagus di buku ini adalah dari ayah Brida:

"Tak ada satu hal pun di dunia yang bisa sepenuhnya salah... Bahkan jam mati pun menunjukkan waktu yang tepat dua kali sehari."   --hal. 92

2/5

2 comments:

  1. sayang, padahal Coelho penulis bagus ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sayang bgt, karya yg ini kurang menurutku :D

      Delete