Judul : Lukisan Keempat
Penulis : Rina Suryakusuma
Tebal : 224 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Sebagai pramugari
maskapai penerbangan internasional Corissa Airlines, tidak seorang pun
mengira Natasya Petra Rahadian memiliki tiga fase kehidupan yang membuat
gadis itu terluka karena cinta.
Dimulai dari ayahnya yang meninggalkan Natasya bersama ibu dan adiknya. Kekasih masa kuliah yang menduakannya dengan sahabat karibnya sendiri. Dan terakhir, pilot yang dekat dengan dirinya ketika menjalani pelatihan berselingkuh dengan teman sekamarnya.
Dimulai dari ayahnya yang meninggalkan Natasya bersama ibu dan adiknya. Kekasih masa kuliah yang menduakannya dengan sahabat karibnya sendiri. Dan terakhir, pilot yang dekat dengan dirinya ketika menjalani pelatihan berselingkuh dengan teman sekamarnya.
Natasya bersumpah takkan jatuh cinta lagi. Sampai ia bertemu Craig Hayden, penumpang Corissa Airlines yang menyebalkan. Sementara Craig sudah tertarik pada Natasya yang begitu menawan hati saat kali pertama ia memandangnya.
Entah bagaimana Craig tahu, Nat memendam luka dalam hidupnya. Ia bertekad akan menyingkap kabut tersebut, memberi Natasya siraman kasih sayang, dan mengembalikan kepercayaannya kepada cinta.
Mampukah Craig membuktikan bahwa ia layak masuk dalam kehidupan Natasya? Bisakah Craig mewujudkan tekadnya untuk menjadi bagian dari lukisan hidup Natasya yang keempat, sekaligus yang terakhir?
Review:
Ah, ini salah satu buku yang bikin saya gatal mau menulis ulang.
Kali ini saya membaca Amore lagi. Tipis dan ringan. Cocok buat otak saya yang lagi mumet akhir-akhir ini. Kebetulan Rina Suryakusuma sudah bukan penulis asing lagi buat saya. Biasanya karya dia cukup menghibur walau tidak sampai bisa membuat saya suka banget sama novelnya.
Tampaknya ini buku Amore pertama yang diterbitkan oleh penulis. Mungkin itu sebabnya narasi dan plotnya terasa mentah dan tidak rapi. Adegannya loncat-loncat dan tidak berkesan. Saya tertipu dengan luka hidup Natasya. Di sinopsis digambarkan seakan hidup Natasya itu penuh lika-liku yang berat. Tapi saya sama sekali tidak merasakan esensi luka itu sama sekali. Interval antara kejadian yang satu dengan yang lain terlalu cepat dan terasa terburu-buru. Saya tidak masalah dengan kemunculan tokoh pria utama yang agak terlambat. Tapi bukan berarti peristiwa di awal harus dikebut supaya cepat-cepat bisa memunculkan Craig.
Saya sempat berharap ada kejadian menggemaskan dan bikin seru saat Craig muncul. Tapi saya harus kecewa lagi karena rasa suka Craig terhadap Natasya muncul secara instan dan tidak masuk akal. Lalu bukankah Natasya punya luka yang membuatnya tidak percaya pada laki-laki? Namun anehnya dia cepat sekali luluh pada Craig. Dan lalu cerita pun berakhir.
Ide ceritanya bagus. Saya selalu suka drama dan penderitaan lebay dalam novel. Hanya saja untuk menulis cerita seperti itu, penulis harus bisa menggali akar masalah dan aspek psikologis karakter lebih dalam. Selain itu, penulis harus bisa membuat drama yang terkesan tidak masuk akal terasa normal-normal saja dengan pembawaan kata-katanya. Sayangnya, Rina gagal menciptakan kisah seperti itu dalam novel ini.
Yang ingin mencoba karya penulis, saya menyarankan untuk membaca Lullaby terlebih dahulu.
2/5
kak sabrina, baca ini yaa :)
ReplyDeletehttp://vanisadesfriani.blogspot.com/2013/02/publish-your-dreams.html
Thanks Sabrina :) True, saya sendiri juga kurang puas dengan kisah Natasha. Melihat ke belakang dan membaca ulang tulisan pertama untuk Gramedia ini, terasa penulisannya terlalu 'buru-buru', kurang sabar dan tidak detil. Banyak hal yang saya lompati.
ReplyDeleteHope I could fix it in my next and next published novel.
Berencana membuat kisah dari adik si tokoh, Verarica Rahadian, karena itu saya harus baca ulang Lukisan Keempat. Dan mengerutkan kening sendiri serta gregetan karena terlalu banyak alur yang patah ;) :) Hopefully, jika diberkati dan diijinkan sekuelnya selesai biarpun entah kapan -- progressnya sangat lambat :p -- hasilnya bisa lebih baik ya :)
Cheers
Rina
Iya, kalau baru menulis pertama kali terkadang suka banyak yang lupa dan lompat-lompat... Tapi seiring dengan banyak menulis, pasti sudah terbiasa dan tahu mana yang perlu ditambahkan :)
DeleteWah, ada novel lanjutannya... Saya tunggu selalu karyanya hehe... Selalu senang membaca karya yang bersambung :)
Thanks juga, Rina... Maaf ya dikritik panjang-panjang hehehe...