Judul : The Bands of Mourning (The Mistborn Saga #6)
Penulis : Brandon Sanderson
Tebal : 447 halaman
Penerbit : Tor
The Bands of Mourning: mythological bracers worn centuries ago by the Lord Ruler—until they were ripped from his body by the Ascendant Warrior, bringing about his death. The Bands were said to hold incredible power—but of course everyone knows they were long ago lost to the mists of time.
Someone just found them.
In the Elendel Basin, trouble is brewing. Labor disputes are only the beginning; a greater division has grown between the capotal and the other cities of the Basin—cities Elendel claims to lead, while their citizens cry oppression. Amid all of this, word comes to Waxiillium Ladrian that the legendary Bands of Mourning may have been located by a kandra scholar. These weapons could sow destruction and upend the balance of power in the Basin.
Wax wants nothing to do with the Bands of Mourning. Chasing myths isn't a job for a lawman, and he has deeper and more pressing issue to deal with—wounds that cut into his very soul. For what do you do when you feel that God Himself has lied to you?
A clash of ancient legends, political turmoi, and a crisis of faith ignite this explosive third volume in the Wax and Wayne novels. What it reveals will transform everything you thought you knew about the Mistsborn world.
There's always another secret.
Review:
Di buku ketiga dari perjalanan Wax dan Wayne ini, konfliknya sudah tidak terlalu personal lagi. Ibarat seperti film yang dibikin sekuelnya karena booming. Agak random dan di luar bayangan. Semua rahasia yang terkuak adalah sesuatu yang tidak pernah disebut sebelumnya. Mungkin tidak sepenuhnya begitu karena saya tahu Brandon Sanderson tipe yang sudah merencanakan semuanya. Masalahnya, penjahat di buku pertama baru dibahas lagi di sini. Jadi, kayak buku kedua yang saya lumayan suka itu cuma interlude doang.
Ada fenomena baru di dunia Mistborn. Selama ini, dipercaya kalau kekuatan Mistborn semakin melemah seiring dengan generasi baru. Tidak ada lagi yang sekuat zaman Elend Venture dan Vin. Tapi kali ini Wax dan Wayne menemukan lawan-lawan tangguh yang bisa menggunakan kekuatan seperti Mistborn, yaitu mengontrol lebih dari satu logam.
Ternyata ilmu Hemalurgi yang terlarang itu kembali muncul. Tapi anehnya, Harmony alias Sazed tidak bisa menembus pikiran orang-orang itu. Padahal kan pasak logam yang digunakan untuk Hemalurgi ada banyak dan logam merupakan cara Harmony berkomunikasi atau memengaruhi manusia. Tentu saja Sazed tidak sejahat itu karena toh dia membiarkan Wax bertindak sendiri.
Lalu ada ras lain yang datang dari benua selatan. Mereka memuja kaum Mistborn dan selalu memakai topeng. Tapi mereka juga sepertinya ingin berperang dengan Elendel.
Jadi, walaupun saya agak kurang connect dengan cerita di buku ini, saya tetap saja penasaran sampai akhir. Mungkin karena saya sudah merasa kenal dengan tokoh-tokohnya juga. Padahal mereka bukan jenis karakter-karakter yang menyenangkan, kecuali Wayne. Terus Steris yang tadinya cuma ada di latar belakang jadi menonjol di buku ini dan malah bikin Wax jatuh cinta pada calon istri politiknya itu. Agak tak terduga sih karena saya kira Wax akan lebih tertarik pada Marasi, adik Steris karena Marasi sudah jadi tokoh utama yang menonjol dari buku pertama.
Saya agak kurang greget melanjutkan ke buku terakhirnya. Tidak seperti biasanya. Mungkin karena kesan cerita Wax dan Wayne ini selesai per buku. Sekuel-sekuelnya lebih seperti petualangan baru dibandingkan cerita yang berkesinambungan.
4/5
No comments:
Post a Comment