Thursday 2 April 2020

The Wicked King


Judul : The Wicked King (The Folk of the Air #2)
Penulis : Holly Black
Tebal : 326 halaman
Penerbit : Hot Key Books

You must be strong enough to strike and strike and strike again without tiring.

The first lesson is to make yourself strong.


After the jaw-dropping revelation that Oak is the heir to Faerie, Jude must keep her younger brother safe. To do so, she has bound the wicked king, Cardan, to her, and made herself the power behind the throne. Navigating the constantly shifting political alliances of Faerie would be difficult enough if Cardan were easy to control. But he does everything in his power to humiliate and undermine her even as his fascination with her remains undiminished.

When it becomes all too clear that someone close to Jude means to betray her, threatening her own life and the lives of everyone she loves, Jude must uncover the traitor and fight her own complicated feelings for Cardan to maintain control as a mortal in a Faerie world.


Review:
Buku kedua ini semakin banyak menunjukkan seberapa kejam dan liciknya para peri. Saya saja bingung kenapa si Jude masih bisa tidur nyenyak di malam hari. Kanan kiri dikhianati, depan belakang saling tipu. Saya sama sekali tidak bisa menebak plot ceritanya karena memang siapa yang bisa menebak apa yang ada di pikiran para peri? 


Setelah Cardan menjadi raja, Jude masih harus bekerja keras mengantisipasi siapa saja yang ingin menjatuhkan raja muda itu. Terutama ayah angkatnya sendiri, Madoc. Saya merasa dinamika Madoc dan Jude adalah salah satu hubungan orangtua dan anak yang sangat unik. Ada rasa sayang, benci, respek, peduli, dan kepahitan. 

Sekarang bagian yang paling bagus dari seri ini. Karakter-karakternya.

“He looks up at me with his night-colored eyes, beautiful and terrible all at once. “For a moment,” he says, “I wondered if it wasn’t you shooting bolts at me.”

I make a face at him. “And what made you decide it wasn’t?”

He grins up at me. “They missed.”



Saya mengerti kenapa buku ini menjadi buku favorit banyak orang. Selain plotnya cepat, karakternya sangat menarik untuk diikuti. Jude yang ambisius benar-benar narator cerita yang sangat tepat untuk buku ini. Dia selalu terlibat dalam aksi dan selalu bertindak di setiap kesempatan. Walaupun saya tidak terlalu relate dengan karakternya, tapi saya beneran respek dan suka sama sifat nekad dan beraninya. Belum lagi Cardan. Saya tidak menganggap dia sebagai best book boyfriend karena dia kejam dan mulutnya juga jahat. Lihat saja judulnya. The Wicked King. Ejekan dan hinaan yang dilontarkannya ke Jude penuh ancaman. Saya tahu pada dasarnya dia hanya kesal karena Jude menipunya di buku pertama. Dan dinamika di antara keduanya adalah hubungan yang dibangun dari permusuhan, respek, hingga menjadi beneran saling suka. Bagus banget penggambarannya. Perpindahan perasaannya pelan-pelan sekali. Banyak salah paham dan mereka berdua juga tidak saling percaya satu sama lain. Saya harus memuji romance-nya. Cardan menunjukkan perasaannya tidak secara blak-blakan, tapi selalu membuat Jude bingung. Saya yang baca gemas sendiri.

“I hate you,” I breathe into his mouth. “I hate you so much that sometimes I can’t think of anything else.”

Saya tetap masih tidak suka sama Taryn dan Locke. Tapi mereka berdua memperkaya dunia bahaya dan tidak bisa ditebak dari kaum peri. Ah, pokoknya semua karakter di buku ini punya personalitas yang kuat dan asyik banget. 

Sudah saya duga ending buku ini sangat menggantung dan bikin penasaran. Makanya saya nunggu buku ketiganya keluar dulu baru baca. Seru! Seriusan ini Jude dan Cardan punya karakterisasi yang super kuat. Unforgettable pokoknya. Dan saya pembaca yang lebih mementingkan karakter dibandingkan plot.



“His eyes are open, watching my flushed face, my ragged breathing. I try to stop myself from making embarrassing noises. It’s more intimate than the way he’s touching me, to be looked at like that. I hate that he knows what he’s doing and I don’t. I hate being vulnerable. I hate that I throw my head back, baring my throat. I hate the way I cling to him, the nails of one hand digging into his back, my thoughts splintering, and the single last thing in my head: that I like him better than I’ve ever liked anyone and that of all the things he’s ever done to me, making me like him so much is by far the worst.”

4/5

No comments:

Post a Comment