Judul : The Dream Thieves (The Raven Cycle #2)
Penulis : Maggie Stiefvater
Tebal : 450 halaman
Penerbit : Scholastic
Blue didn't mean to fall for the Raven Boys, but she has - and the more her life entwines with theirs, the more dangerous it becomes.
Ronan is the most dangerous of all.
He's the haunted one, the darkest, the most raven.
His dreams invade reality and confuse what is true.
With magic growing stronger around them, now is a time to be wary. Before everything unravels …
Friendships will be tested. Someone will get hurt.
And a kiss will be shared.
Ronan is the most dangerous of all.
He's the haunted one, the darkest, the most raven.
His dreams invade reality and confuse what is true.
With magic growing stronger around them, now is a time to be wary. Before everything unravels …
Friendships will be tested. Someone will get hurt.
And a kiss will be shared.
Review:
Saya mulai attached sama semua karakternya. Begini nih awal dari obsesi membaca serian. Biasanya karena saya sudah terlalu suka sama karakternya, saya tidak peduli lagi ceritanya tentang apa. Pokoknya saya pasti baca sampai tamat.
Saya sekarang mengerti kenapa seri ini sangat populer. Selain tokoh-tokohnya yang relatable, sisi paranormalnya cukup unik. Di buku ini fokus utamanya adalah Ronan. Dia bisa mencuri benda dari dalam mimpinya ke dunia nyata. Wow! Saya belum pernah membaca karakter seperti itu.
Seri ini punya karakter-karakter utama yang sangat spesial. Boleh dibilang plotnya sangat lambat dan hampir tidak ada. Ceritanya hanya kehidupan sehari-hari para tokohnya sebelum mencapai klimaks di beberapa bab terakhir. Saya suka Gansey si anak orang kaya yang terobsesi mencari The Raven King. Kelihatan sekali dia care banget sama teman-temannya. Terus romance-nya mulai muncul. Dia sudah terlihat jatuh cinta sama Blue sedikit demi sedikit. Lalu ada Adam, sahabat Gansey yang paling mandiri dan tidak mau dibantu sekalipun dia miskin. Saya respek sekali dengan tokoh satu ini. Dia bekerja di tiga tempat demi bisa membayar uang sekolahnya sendiri. Sayangnya, dia terlalu lelah untuk bisa menjalin hubungan dengan Blue. Tidak aneh kalau akhirnya Blue semakin menjauh dan malah mulai merasa dekat dengan Gansey.
Lalu masih ada Noah dan Ronan. Noah si hantu yang kadang muncul, kadang menghilang. Dia adalah pengawas keempat tokoh utama lainnya. Selalu ada untuk memberi nasehat dan dukungan pula. Sementara itu, Ronan mungkin tokoh yang paling sederhana dalam hal karakterisasi. Dia melakukan apa yang dia inginkan, berbicara sesuai apa yang dipikirkannya, dia juga tidak pernah berbohong. Seenaknya saja gitu. Tapi Ronan justru yang punya kekuatan yang paling kompleks dan keren. Lucunya, dia kan berpenampilan sangar dengan tato dan kepala botaknya, tapi punya hewan peliharaan burung gagak betina yang dikasih nama Chainsaw.
Saya mulai attached sama semua karakternya. Begini nih awal dari obsesi membaca serian. Biasanya karena saya sudah terlalu suka sama karakternya, saya tidak peduli lagi ceritanya tentang apa. Pokoknya saya pasti baca sampai tamat.
Saya sekarang mengerti kenapa seri ini sangat populer. Selain tokoh-tokohnya yang relatable, sisi paranormalnya cukup unik. Di buku ini fokus utamanya adalah Ronan. Dia bisa mencuri benda dari dalam mimpinya ke dunia nyata. Wow! Saya belum pernah membaca karakter seperti itu.
Seri ini punya karakter-karakter utama yang sangat spesial. Boleh dibilang plotnya sangat lambat dan hampir tidak ada. Ceritanya hanya kehidupan sehari-hari para tokohnya sebelum mencapai klimaks di beberapa bab terakhir. Saya suka Gansey si anak orang kaya yang terobsesi mencari The Raven King. Kelihatan sekali dia care banget sama teman-temannya. Terus romance-nya mulai muncul. Dia sudah terlihat jatuh cinta sama Blue sedikit demi sedikit. Lalu ada Adam, sahabat Gansey yang paling mandiri dan tidak mau dibantu sekalipun dia miskin. Saya respek sekali dengan tokoh satu ini. Dia bekerja di tiga tempat demi bisa membayar uang sekolahnya sendiri. Sayangnya, dia terlalu lelah untuk bisa menjalin hubungan dengan Blue. Tidak aneh kalau akhirnya Blue semakin menjauh dan malah mulai merasa dekat dengan Gansey.
Lalu masih ada Noah dan Ronan. Noah si hantu yang kadang muncul, kadang menghilang. Dia adalah pengawas keempat tokoh utama lainnya. Selalu ada untuk memberi nasehat dan dukungan pula. Sementara itu, Ronan mungkin tokoh yang paling sederhana dalam hal karakterisasi. Dia melakukan apa yang dia inginkan, berbicara sesuai apa yang dipikirkannya, dia juga tidak pernah berbohong. Seenaknya saja gitu. Tapi Ronan justru yang punya kekuatan yang paling kompleks dan keren. Lucunya, dia kan berpenampilan sangar dengan tato dan kepala botaknya, tapi punya hewan peliharaan burung gagak betina yang dikasih nama Chainsaw.
Tuh, lihat saja apa yang dibahas review ini. Kayaknya saya cuma bahas karakternya doang. Plotnya beneran nggak penting. Tapi di situlah letak kelebihan seri ini. Sebentar saja saya sudah kangen sama tokoh-tokohnya.
4/5
No comments:
Post a Comment