Monday 14 October 2019

A Knight in Shining Armor


Judul : A Knight in Shining Armor (Montgomery/Taggert #13)
Penulis : Jude Deveraux
Tebal : 480 halaman
Penerbit : Pocket Books

Abandoned by a cruel fate, lovely Dougless Montgomery lies weeping upon a cold tombstone in an English church. Suddenly, the most extraordinary man appears. It is Nicholas Stafford, Earl of Thornwyck…and according to his tombstone he died in 1564.

Drawn to his side by a bond so sudden and compelling it overshadows reason, Dougless knows that Nicholas is nothing less than a miracle: a man who does not seek to change her, who finds her perfect, fascinating, just as she is. What Dougless never imagined was how strong the chains are that tie them to the past…or the grand adventure that lay before them.


Review:
Saya memang sudah tidak perlu diragukan lagi suka sama cerita berbau reinkarnasi dan kisah cinta yang berlanjut di zaman berbeda. Bias sudah. Begitu saya selesai membaca epilog di buku ini, saya langsung menderita book hangover.

Ceritanya tentang Dougless Montgomery yang ditinggal oleh pacarnya yang menyebalkan di dekat kuburan Nicholas Stafford. Dia sedang menangis sewaktu Nicholas muncul dengan seluruh atribut zaman dulunya. Awalnya, Dougless hanya menganggap Nicholas sebagai aktor yang lupa ingatan. Mereka nantinya bekerja sama untuk menemukan cara agar Nicholas bisa kembali ke tempat aslinya. 

Dan karena nasib itu kejam, begitu mereka saling jatuh cinta, Nicholas menghilang dan kembali ke masa lalu. Ditambah lagi, tidak ada memori Nicholas di otak orang-orang yang bertemu dengan pria itu di zaman modern. Hanya Dougless saja yang tidak bisa melupakan Nicholas. Such a joke :(

Lalu bagian selanjutnya adalah bagaimana Dougless menemukan cara untuk pergi ke zaman Nicholas. Saya jauh lebih suka bagian ini karena saya memang tidak terlalu suka cerita zaman modern. Saya antara suka setting fantasi atau setting sejarah. Nah, Nicholas di zaman itu sangat berbeda dengan laki-laki yang dikenal Dougless. Tapi Dougless tetap fokus pada misinya untuk mencegah Nicholas difitnah dan dihukum mati di masa itu. 

Intinya, mereka akan bermusuhan sebelum saling jatuh cinta lagi. Tapi kan buku ini menganut paham kalau nasib itu kejam, jadi Dougless kembali ke zamannya lagi saat itu terjadi. Hahahaha...


Boleh dibilang ini kisah cinta di buku ini terasa sangat panjang sekali. Mungkin karena berlangsung di dua masa yang berbeda. Walaupun saya tidak begitu suka dengan karakter Dougless yang whiny, saya sangat suka dengan ceritanya. Dan epilognya... Saya kayaknya nangis parah deh. Bagus banget, sumpah. Bener-bener kisah cinta yang trancends through time gitulah. Tipe cerita saya banget. 

Langsung jadi buku favorit pastinya. Best romance story ever.

5/5

No comments:

Post a Comment