Sunday 28 July 2019

Shadowcaster


Judul : Shadowcaster (Shattered Realms #2)
Penulis : Cinda Williams Chima
Tebal : 576 halaman
Penerbit : HarperTeen

Alyssa ana’Raisa, the reluctant princess heir to the Gray Wolf throne of the Fells, feels more comfortable striking with a sword than maneuvering at court. After a brush with death, Lyss goes on the offensive, meaning to end the war that has raged her whole life. If her gamble doesn’t pay off, she could lose her queendom before she even ascends to the throne.

Across enemy lines in Arden, young rising star Captain Halston Matelon is being sent on ever more dangerous assignments. Between the terrifying rumors of witches and wolfish warriors to the north and his cruel king at home, Hal is caught in an impossible game of life and death. 

Lyss and Hal’s intricately linked fates become inseparable when they fall under the shadow of a new enemy—a force that threatens to extinguish the last rays of hope in the Shattered Realms.


Review:
Ternyata tidak seperti seri The Seven Realms, seri ini tidak mengikuti kehidupan dua tokoh utama yang sama di setiap bukunya. Di buku kedua ini, adik Adrian sul'Han yang akan dibahas. Dia adalah calon ratu dan pewaris tahta Gray Wolf. 

Alyssa ana'Raisa tidak sepertinya ibunya yang pembangkang, feminin, dan punya banyak pengagum cowok. Alyssa adalah prajurit dengan tubuh tinggi dan ahli dalam ilmu pedang. Sifatnya cenderung lurus dan blak-blakan. 


Suatu kali ia berperang melawan kaum Arden dan bertatap muka dengan Halston Matelon, kapten musuh yang tampaknya dikhianati oleh penyihirnya sendiri. Tanpa sepengetahuan Alyssa, Halston memang sudah ditargetkan untuk mati oleh Raja Gerard. 

Dibandingkan buku pertamanya, plot buku ini lebih lambat. Tapi, lingkup ceritanya lebih besar. Jenna dan naganya juga sempat muncul di sini. Cuma buku ini berakhir dengan lebih banyak pertanyaan. Tidak ada kesimpulan. Saya tahu jawabannya akan ada di buku-buku selanjutnya. Tapi semua itu malah membuat buku ini agak lemah dalam segi cerita. Hal dan Lyss juga kurang bikin greget, padahal saya suka sama karakter mereka. 

Mungkin buku selanjutnya akan lebih keren dan bombastis. Dan saya mau Shadow muncul lebih sering. Dia tipe karakter diam-diam menghanyutkan kayak ayahnya si Fire Dancer. Kata-kata yang keluar dari mulutnya singkat tapi mengena gitu deh...

4/5

No comments:

Post a Comment