Tuesday 18 June 2019

Flamecaster


Judul : Flamecaster (Shattered Realms #1)
Penulis : Cinda Williams Chima
Tebal : 535 halaman
Penerbit : Harper Collins

Adrian sul’Han, known as Ash, is a trained healer with a powerful gift of magic—and a thirst for revenge. Ash is forced into hiding after a series of murders throws the queendom into chaos. Now he’s closer than ever to killing the man responsible, the cruel king of Arden. With time running out, Ash faces an excruciating choice: Can he use his powers not to save a life but to take it?

Abandoned at birth, Jenna Bandelow was told that the magemark on the back of her neck would make her a target. But when the King’s Guard launches a relentless search for a girl with a mark like hers, Jenna assumes that it has more to do with her role as a saboteur than any birth-based curse. Though Jenna doesn’t know why she’s being hunted, she knows that she can’t get caught. 

Eventually, Ash’s and Jenna’s paths will collide in Arden. Thrown together by chance and joined by their hatred of the ruthless king, they will come to rescue each other in ways they cannot yet imagine.


Review:
Sudah, pokoknya Cinda Williams Chima adalah penulis fantasi favorit saya nomor satu. Tipe cerita yang dia buat sangat sesuai dengan selera saya. Ada dua tokoh utama yang karakter dan latar belakangnya menarik, romance yang dibangun pelan-pelan karena si dua tokoh utama tidak selalu ada di satu tempat dan harus berpetualang masing-masing, plotnya yang cepat dan menarik, setting dunianya yang keren, dan banyak tokoh sampingan yang menonjol. 

Warning: Spoiler!

Setting buku ini masih sama dengan seri sebelumnya: The Seven Realms. Tokoh utamanya adalah putra dari Han Alister, tokoh utama di seri sebelumnya. Namanya Adrian. Dia menyaksikan pemerintahan ibunya hancur oleh perang akibat Raja Arden yang pernah ditolak lamarannya di seri sebelumnya. Dia juga menyaksikan ayahnya mati di depan matanya. 

Sial. Baru di awal buku saja, saya sudah sedih karena Han mati.

Lalu, Adrian kabur dan mencoba mengejar cita-citanya sebagai penyembuh sekalian ingin balas dendam kepada raja yang telah membunuh ayahnya. Saya suka banget setiap kali dia muncul karena karakternya dingin, misterius, dan penyendiri. Namanya saja ganti-ganti. Interaksinya dengan orang-orang di sekitarnya menarik. Apalagi dia sangat kuat keinginannya sehingga membuat plot terus maju dengan cepat. Sebentar saja dia sudah berada di dalam Kerajaan Arden, menyusup sebagai asisten tukang kuda kerajaan.

Sementara itu, Jenna tinggal di Kota Delphi yang terkenal karena tambang batu bara dan kehidupan para budak. Satu-satunya yang membuat dia berbeda adalah tato sihir di tengkuk lehernya. Dan itu membuat tokoh Jenna sangat menarik karena saya ingin tahu siapa dia sebenarnya. Selain itu, dia adalah Flamecaster. Dia secara sembunyi-sembunyi mengebom lahan atasan-atasannya sebagai aksi memberontak terhadap kehidupan perbudakan. Penyamaran dan usahanya untuk bersembunyi sangat menarik untuk diikuti.


Pokoknya dua tokoh utama ini tidak akan bersimpangan jalan sampai di tengah-tengah buku.

Lalu ada dua tokoh lagi yang menarik. Lila dan Destin. Lila adalah satu-satunya orang yang berinteraksi dengan Adrian selama di sekolah sihir. Saya tidak bisa menebak apa tujuannya mendekati Adrian. Apalagi dia ternyata salah satu penyelundup amulet si raja Arden. Nah, kalau Destin ini juga salah satu orang penting Kerajaan Arden yang latar belakangnya juga penuh rahasia. Dia diminta sang raja untuk mencari perempuan yang memiliki tato penyihir. Tapi entah kenapa saya merasa ada agenda lain di belakang alasan Destin mencari Jenna. Tugas dari raja hanyalah kedok saja.

Pokoknya seru. Kayaknya ini buku fantasi pertama tahun ini yang saya lahap hanya dalam dua hari saja. Padalah buku ini cukup tebal. 

5/5

No comments:

Post a Comment