Judul : War Storm (Red Queen #4)
Penulis : Victoria Aveyard
Tebal : 662 halaman
Penerbit : Orion Books
VICTORY COMES AT A PRICE.
Mare Barrow learned this all too well when Cal’s betrayal nearly destroyed her. Now determined to protect her heart—and secure freedom for Reds and newbloods like her—Mare resolves to overthrow the kingdom of Norta once and for all… starting with the crown on Maven’s head.
But no battle is won alone, and before the Reds may rise as one, Mare must side with the boy who broke her heart in order to defeat the boy who almost broke her. Cal’s powerful Silver allies, alongside Mare and the Scarlet Guard, prove a formidable force. But Maven is driven by an obsession so deep, he will stop at nothing to have Mare as his own again, even if it means demolishing everything—and everyone—in his path.
War is coming, and all Mare has fought for hangs in the balance. Will victory be enough to topple the Silver kingdoms? Or will the little lightning girl be forever silenced?
Mare Barrow learned this all too well when Cal’s betrayal nearly destroyed her. Now determined to protect her heart—and secure freedom for Reds and newbloods like her—Mare resolves to overthrow the kingdom of Norta once and for all… starting with the crown on Maven’s head.
But no battle is won alone, and before the Reds may rise as one, Mare must side with the boy who broke her heart in order to defeat the boy who almost broke her. Cal’s powerful Silver allies, alongside Mare and the Scarlet Guard, prove a formidable force. But Maven is driven by an obsession so deep, he will stop at nothing to have Mare as his own again, even if it means demolishing everything—and everyone—in his path.
War is coming, and all Mare has fought for hangs in the balance. Will victory be enough to topple the Silver kingdoms? Or will the little lightning girl be forever silenced?
Review:
Seharusnya saya sudah bisa menebak kalau saya bakal kecewa dengan buku ini. Cuma saya terkadang berusaha berpikiran terbuka dan mencoba memahami apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Karena ini seri pertama Victoria Aveyard, saya pikir mungkin dia kurang ahli dalam menyampaikan maksud ceritanya.
Di buku sebelumnya saya lumayan punya harapan tinggi, terutama karena penulis membuat segalanya lebih rumit dan dunianya lebih luas. Saya sangat suka cerita yang memiliki banyak karakter dengan kepentingan yang berbeda-beda. Sulit, lho bikin cerita begini. Penulis harus bisa menyampaikan setiap sisi dari konflik kepentingan karakter-karakternya.
Sayangnya, apa yang sudah dibangun dan dimulai di buku ketiga hanyalah sebuah kulit yang mentah. Bahkan segalanya tidak diselesaikan dengan bagus di buku ini. Terlalu bertele-tele dan acak-acakan. Bukunya tebal tapi tidak ada isinya. Begitu banyak sudut pandang yang tidak penting muncul di buku ini. Semuanya langsung terlupakan karena memang tidak memberi kontribusi apa pun terhadap plotnya. Setiap karakternya juga tidak terkesan seperti manusia. Sifat mereka aneh dan tidak konsisten. Mare dan Cal sebagai tokoh utama juga tidak menarik sama sekali. Cal terlalu lemah dan idealis, tapi dalam porsi yang buruk. Padahal saya suka sekali karakter lemah dan idealis seperti Elend Venture di seri Mistborn.
Saya tidak akan menyebutkan setiap sisi menyebalkan dari Mare. Egois dan sombong. Bahkan sikapnya di bagian ending itu sangat tidak masuk akal. Satu-satunya penyelamat buku ini hanyalah Evangeline. Tapi dia juga tidak bisa menebus kekacauan buku ini.
Endingnya? Maaf saja. Saya menyesal sudah membaca seri ini.
Untuk pertama kalinya, saya menemukan penulis fantasi yang tidak akan pernah saya baca karyanya lagi di masa depan. Saya rasa Victoria Aveyard bahkan tidak tahu apa yang sedang ditulisnya.
Seri Red Queen:
1. Red Queen
2. Glass Sword
3. King's Cage
4. War Storm
2/5
Seharusnya saya sudah bisa menebak kalau saya bakal kecewa dengan buku ini. Cuma saya terkadang berusaha berpikiran terbuka dan mencoba memahami apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Karena ini seri pertama Victoria Aveyard, saya pikir mungkin dia kurang ahli dalam menyampaikan maksud ceritanya.
Di buku sebelumnya saya lumayan punya harapan tinggi, terutama karena penulis membuat segalanya lebih rumit dan dunianya lebih luas. Saya sangat suka cerita yang memiliki banyak karakter dengan kepentingan yang berbeda-beda. Sulit, lho bikin cerita begini. Penulis harus bisa menyampaikan setiap sisi dari konflik kepentingan karakter-karakternya.
Sayangnya, apa yang sudah dibangun dan dimulai di buku ketiga hanyalah sebuah kulit yang mentah. Bahkan segalanya tidak diselesaikan dengan bagus di buku ini. Terlalu bertele-tele dan acak-acakan. Bukunya tebal tapi tidak ada isinya. Begitu banyak sudut pandang yang tidak penting muncul di buku ini. Semuanya langsung terlupakan karena memang tidak memberi kontribusi apa pun terhadap plotnya. Setiap karakternya juga tidak terkesan seperti manusia. Sifat mereka aneh dan tidak konsisten. Mare dan Cal sebagai tokoh utama juga tidak menarik sama sekali. Cal terlalu lemah dan idealis, tapi dalam porsi yang buruk. Padahal saya suka sekali karakter lemah dan idealis seperti Elend Venture di seri Mistborn.
Saya tidak akan menyebutkan setiap sisi menyebalkan dari Mare. Egois dan sombong. Bahkan sikapnya di bagian ending itu sangat tidak masuk akal. Satu-satunya penyelamat buku ini hanyalah Evangeline. Tapi dia juga tidak bisa menebus kekacauan buku ini.
Endingnya? Maaf saja. Saya menyesal sudah membaca seri ini.
Untuk pertama kalinya, saya menemukan penulis fantasi yang tidak akan pernah saya baca karyanya lagi di masa depan. Saya rasa Victoria Aveyard bahkan tidak tahu apa yang sedang ditulisnya.
Seri Red Queen:
1. Red Queen
2. Glass Sword
3. King's Cage
4. War Storm
2/5
No comments:
Post a Comment