Saturday 8 July 2017

The Exiled Queen


Judul : The Exiled Queen (Seven Realms #2)
Penulis : Cinda Williams Chima
Tebal : 586 halaman
Penerbit : Disney Hyperion

Haunted by the loss of his mother and sister, Han Alister journeys south to begin his schooling at Mystwerk House in Oden's Ford. But leaving the Fells doesn't mean that danger isn't far behind. Han is hunted every step of the way by the Bayars, a powerful wizarding family set on reclaiming the amulet Han stole from them. And Mystwerk House has dangers of its own. There, Han meets Crow, a mysterious wizard who agrees to tutor Han in the darker parts of sorcery-but the bargain they make is one Han may regret. 

Meanwhile, Princess Raisa ana'Marianna runs from a forced marriage in the Fells, accompanied by her friend Amon and his triple of cadets. Now, the safest place for Raisa is Wein House, the military academy at Oden's Ford. If Raisa can pass as a regular student, Wein House will offer both sanctuary and the education Raisa needs to succeed as the next Gray Wolf queen. 

Everything changes when Han and Raisa's paths cross, in this epic tale of uncertain friendships, cut-throat politics, and the irresistible power of attraction.


Review:
Akhirnya... Saya menemukan satu penulis favorit baru. Cinda Williams Chima akan jadi penulis yang karyanya akan saya beli tanpa pikir panjang. Buku ini sangat bagus dan berkesan sampai-sampai saya tidak berfungsi karena belum balik dari dunianya.

Berlanjut dari buku pertama, Han Alister berangkat ke Oden's Ford bersama Fire Dancer setelah mereka mengetahui kalau mereka memiliki darah penyihir. Mereka diharuskan mempelajari ilmu sihir di sekolah seperti murid-murid lainnya. Di sisi lain, Raisa dan Amon juga melarikan diri ke kota yang sama setelah sang ratu memaksa Raisa untuk menikah dengan Micah Bayar. Padahal pernikahan antara kaum penyihir dan putri mahkota itu dilarang.

Ih, keren banget sih. Saya nggak nyangka kalau ceritanya mengarah ke soal sekolah sihir (Han) dan sekolah prajurit (Raisa). Memang sudah pasti lebih menarik sekolah sihir. Tepatnya lebih menarik jalan cerita Han karena dia bakal bertemu dengan Micah dan teman-teman sekelas yang menyebalkan. Kaum penyihir berdarah bangsawan tidak suka dengan keberadaan mantan pencuri dan preman di sekolah. Micah saja sampai kaget karena tidak mengerti kenapa Han bisa tiba-tiba punya darah sihir. Pokoknya ada drama khas sekolah. 

Yang menarik adalah pertemuan Han dengan Crow, penghuni kalung amuletnya. Saya bisa menebak siapa Crow sebenarnya walaupun di buku ini Han belum mengetahuinya. Gara-gara Crow inilah si Han jadi jago sihir. Semakin lama Han semakin keren saja. Kyaaaaa...

Plot Raisa lebih sedikit. Dia harus tinggal bersama pengawal-pengawalnya di sekolah prajurit. Dia menggunakan nama Rebecca Forley untuk penyamarannya. Dia sangat menutup diri dan merasa kesepian. Dia juga akhirnya tahu kenapa Amon terus menolaknya. Kasihan sih.

Nah, bagian favorit saya dari seri ini adalah tokoh utamanya. Jadi, saya tidak pernah bosan membacanya. Dan yang bikin saya suka banget sama buku ini adalah romance-nya. Saya jarang banget menemukan buku fantasi young adult yang romance-nya bagus. Slow burn. Han dan Raisa akhirnya bertemu lagi. Han membutuhkan guru yang bisa mengajarkan tata krama dan cara bicara ala bangsawan. Aduh, pertemuan mereka itu bikin sisi romantis saya puas. Padahal pertemuan mereka tidak banyak. Tapi percakapan dan adegannya itu mantap banget, bikin merinding. Chemistry dan koneksi di antara mereka mengena banget. Dan saya memang suka banget romance antara dua orang yang kesepian. Han harus terus waspada di tengah orang-orang jahat dan ingin memanfaatkannya. Raisa juga harus menyembunyikan identitasnya demi nyawanya sendiri. Mereka menemukan rasa percaya satu sama lain walaupun Han tidak tahu identitas Raisa yang sebenarnya.

Saya tidak tahu apa lagi yang harus saya tulis tanpa memasukkan semua spoiler dan fangirling saya. Hahaha... Pokoknya  buku ini super bagus amat sangat. 

5/5

No comments:

Post a Comment