Judul : To All The Boys I've Loved Before (To All The Boys I've Loved Before #1)
Penulis : Jenny Han
Tebal : 420 halaman
Penerbit : Scholastic
Lara Jean keeps her love letters in a hatbox her mother gave her. One for every boy she's ever loved. When she writes, she can pour out her heart and soul and say all the things she would never say in real life, because her letters are for her eyes only. Until the day her secret letters are mailed, and suddenly Lara Jean's love life goes from imaginary to out of control...
Review:
Wah... Buku ini seperti permen masa kecil. Manis dan penuh nostalgia. Ringan dan menyenangkan seperti masa muda yang sederhana. Sekarang setelah saya masuk ke dunia masyarakat yang penuh intrik ini #jiahh, saya sangat menghargai cerita-cerita remaja model begini.
Ceritanya sangat sederhana seperti sinopsis di belakang bukunya. Bayangkan jika surat cinta yang diam-diam kautulis untuk cowok kesukaanmu terkirim dan dibaca orangnya. Iuhhh... Maluin banget. Dan saya malah tertawa saat membaca rasa malu si Lara Jean. Apalagi di bagian isi suratnya untuk Peter Kavinski. Sumpah, isinya malu-maluin tingkat dewa karena ditulis waktu Lara Jean masih cupu.
Oke, ceritanya dimundurkan dulu. Sebelum kejadian memalukan itu, Lara Jean sebenarnya hidup biasa-biasa saja. Saya tidak langsung suka sama tokoh ini karena di awal dia agak annoying. Tapi ternyata sifat uniknya ini makin bikin saya suka karena saya bisa membayangkan gaya Lara Jean setiap kali ngomong. Muka datar, nada seperti orang naif, tapi semua yang dia katakan itu lucu parah. Terus saya suka banget sama keluarganya. Ayahnya yang penyayang dan penuh pengertian, kakaknya yang dewasa dan kompeten, dan adiknya... Saya suka banget sama adiknya, Kitty yang super bajingan dan licik. Saya memang selalu suka sama tokoh seperti itu. Apalagi Kitty masih kecil. Hahaha...
Nah, si Lara Jean suka sama tetangganya yang bernama Josh. Sayangnya, Josh itu pacar kakaknya. Tapi sebelum kakaknya pergi kuliah ke luar negeri, mereka putus. Lara Jean sempat berpikir kalau Josh mungkin akan menyukainya. Tapi lalu tragedi surat itu terjadi. Surat terkirim ke lima cowok yang pernah disukainya, termasuk Josh. Sumpah, saya pasti sudah tidak punya muka kalau jadi Lara Jean. Saking malunya, si Lara Jean mengaku pada Josh kalau dia sudah tidak menyukainya dan sudah punya cowok. Dan kebetulan saat itu, cowok yang lewat adalah Peter Kavinski. Si Peter dulunya sempat jadi teman masa kecil Lara Jean. Semacam teman satu grup karena rumah mereka semua berdekatan. Begitu sudah besar, mereka semua pergi mengambil jalan masing-masing. Untuk membuat segalanya meyakinkan, si Lara Jean langsung melompat ke pelukan Peter dan menciumnya dengan dramatis. Wow.
Peter sebenarnya baru putus dari pacar fenomenalnya. Biasalah. Peter kan cowok paling populer dan cakep di sekolah. Mantan pacarnya juga. Tapi dalam kasus ini, Peter masih suka sama mantannya. Jadi mengambil hukum simbiosis mutualisme, Peter dan Lara Jean pura-pura pacaran. Ada kontraknya pula kayak film drama. Cuma bedanya, interaksi mereka itu normal dan down to earth dan cute. Aduh, saya jatuh cinta sama pasangan ini. Dari awal sudah jelas kalau mereka cocok. Bahan lagi berantem pun cocok.
Buku ini kesannya seperti buku-buku Meg Cabot yang dulu saya suka baca. Tokoh ceweknya konyol dan cowoknya sweet walau suka frustrasi menghadapi keanehan si ceweknya. Rasanya nostalgia sekali. Saya membaca Meg Cabot sewaktu saya SMP dan SMA. Saya suka banget sama penulis Princess Diaries itu. Dan saya beneran kangen baca novel kayak gini. Novel remaja yang akhir-akhir ini saya baca kurang greget soalnya. Dan buku Jenny Han ini membuat saya teringat kenapa saya paling suka cerita remaja.
Pokoknya buku ini menggemaskan dan saya tidak sabar baca kelanjutannya.
4/5
Wah... Buku ini seperti permen masa kecil. Manis dan penuh nostalgia. Ringan dan menyenangkan seperti masa muda yang sederhana. Sekarang setelah saya masuk ke dunia masyarakat yang penuh intrik ini #jiahh, saya sangat menghargai cerita-cerita remaja model begini.
Ceritanya sangat sederhana seperti sinopsis di belakang bukunya. Bayangkan jika surat cinta yang diam-diam kautulis untuk cowok kesukaanmu terkirim dan dibaca orangnya. Iuhhh... Maluin banget. Dan saya malah tertawa saat membaca rasa malu si Lara Jean. Apalagi di bagian isi suratnya untuk Peter Kavinski. Sumpah, isinya malu-maluin tingkat dewa karena ditulis waktu Lara Jean masih cupu.
Oke, ceritanya dimundurkan dulu. Sebelum kejadian memalukan itu, Lara Jean sebenarnya hidup biasa-biasa saja. Saya tidak langsung suka sama tokoh ini karena di awal dia agak annoying. Tapi ternyata sifat uniknya ini makin bikin saya suka karena saya bisa membayangkan gaya Lara Jean setiap kali ngomong. Muka datar, nada seperti orang naif, tapi semua yang dia katakan itu lucu parah. Terus saya suka banget sama keluarganya. Ayahnya yang penyayang dan penuh pengertian, kakaknya yang dewasa dan kompeten, dan adiknya... Saya suka banget sama adiknya, Kitty yang super bajingan dan licik. Saya memang selalu suka sama tokoh seperti itu. Apalagi Kitty masih kecil. Hahaha...
Nah, si Lara Jean suka sama tetangganya yang bernama Josh. Sayangnya, Josh itu pacar kakaknya. Tapi sebelum kakaknya pergi kuliah ke luar negeri, mereka putus. Lara Jean sempat berpikir kalau Josh mungkin akan menyukainya. Tapi lalu tragedi surat itu terjadi. Surat terkirim ke lima cowok yang pernah disukainya, termasuk Josh. Sumpah, saya pasti sudah tidak punya muka kalau jadi Lara Jean. Saking malunya, si Lara Jean mengaku pada Josh kalau dia sudah tidak menyukainya dan sudah punya cowok. Dan kebetulan saat itu, cowok yang lewat adalah Peter Kavinski. Si Peter dulunya sempat jadi teman masa kecil Lara Jean. Semacam teman satu grup karena rumah mereka semua berdekatan. Begitu sudah besar, mereka semua pergi mengambil jalan masing-masing. Untuk membuat segalanya meyakinkan, si Lara Jean langsung melompat ke pelukan Peter dan menciumnya dengan dramatis. Wow.
Peter sebenarnya baru putus dari pacar fenomenalnya. Biasalah. Peter kan cowok paling populer dan cakep di sekolah. Mantan pacarnya juga. Tapi dalam kasus ini, Peter masih suka sama mantannya. Jadi mengambil hukum simbiosis mutualisme, Peter dan Lara Jean pura-pura pacaran. Ada kontraknya pula kayak film drama. Cuma bedanya, interaksi mereka itu normal dan down to earth dan cute. Aduh, saya jatuh cinta sama pasangan ini. Dari awal sudah jelas kalau mereka cocok. Bahan lagi berantem pun cocok.
Buku ini kesannya seperti buku-buku Meg Cabot yang dulu saya suka baca. Tokoh ceweknya konyol dan cowoknya sweet walau suka frustrasi menghadapi keanehan si ceweknya. Rasanya nostalgia sekali. Saya membaca Meg Cabot sewaktu saya SMP dan SMA. Saya suka banget sama penulis Princess Diaries itu. Dan saya beneran kangen baca novel kayak gini. Novel remaja yang akhir-akhir ini saya baca kurang greget soalnya. Dan buku Jenny Han ini membuat saya teringat kenapa saya paling suka cerita remaja.
Pokoknya buku ini menggemaskan dan saya tidak sabar baca kelanjutannya.
4/5
No comments:
Post a Comment