Friday, 27 May 2016

Love, Curse, & Hocus Pocus


Judul : Love, Curse, & Hocus Pocus
Penulis : Karla M. Nashar
Tebal : 416 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Ketika Troy Mardian dan Gadis Parasayu yang saling membenci harus terbangun dalam keadaan bugil dengan memori kabur akan pernikahan mereka, reaksi pertama mereka adalah berteriak histeris. Mereka curiga jika semua keanehan itu berkaitan dengan wanita gipsi tua yang mereka tertawai pada acara ulang tahun kantor mereka.

Untunglah mimpi dan realita yang tumpang tindih mempermainkan akal sehat mereka itu segera berakhir, dan membawa mereka kembali ke dunia nyata. Kali ini Troy dan Gadis yakin semua keanehan yang mereka alami itu telah berakhir. Setidaknya demikian, hingga tugas kantor membawa mereka ke negara para Duke dan Duchess, Inggris.

Dalam penerbangan yang melewati turbulensi ekstrem dan nyaris merenggut nyawa, keduanya dipaksa berpikir ulang tentang perasaan masing-masing.

Meskipun mereka saling membenci sejak pandangan pertama, mungkinkah berbagai peristiwa aneh tersebut justru mengubah rasa tidak suka mereka menjadi cinta?

Dan ketika Troy dan Gadis mengira hidup mereka sudah mencapai puncak kebahagiaan tertinggi, nun jauh di sana, sayup-sayup suara gemerencing lonceng perak kecil milik si gipsi misterius kembali membelah pekatnya malam...

Lalu apa kira-kira yang akan terjadi pada Troy dan Gadis kali ini?

Cring... cring... cring... Beware!


Review:
Sebenarnya waktu saya menyelesaikan Love, Hate, & Hocus Pocus, saya tidak mengira bakal ada kelanjutannya. Saya bahkan tidak terlalu suka dengan buku itu. Humornya agak kampungan sih, jujur. Saya merasa reaksi tokoh-tokohnya sangat lebay. Benci juga nggak sampai segitu konyolnya.

Tapi karena saya tidak pernah setengah-setengah kalau baca, jadi saya pun memutuskan untuk membaca sekuelnya ini.

Jadi setelah menikah dalam mimpi, Troy dan Gadis kembali ke kehidupan normal mereka. Namun semua masa pernikahan itu bagaikan ingatan yang tidak pernah hilang di kepala mereka. Dan seperti biasa, mereka masih saling membenci. Mereka tetap saja beradu mulut setiap kali bertemu.

Lalu kejadian aneh itu terjadi lagi untuk yang kedua kalinya. Gadis tersadar dalam keadaan sedang mau melahirkan. Hahaha... Saya ngakak sih bagian ini. Konyol banget. Sayangnya, kebahagiaan pasangan itu harus kandas akibat kematian anak mereka. Saking sedihnya, Gadis menutup diri dari Troy. Bahkan saat mereka kembali ke dunia asli, perasaan itu masih terus terbawa seakan mereka benar-benar mengalaminya.

Perasaan mereka campur aduk. Sikap saling membenci di dunia nyata dan perasaan saling mencintai di dunia mimpi sudah kabur garis batasnya. Dan mereka membutuhkan jawaban. Mereka akhirnya pergi ke Inggris untuk menemui nenek gipsi yang memulai semuanya. 

Apa ya? Standar sih ceritanya. Metropop sederhana. Yang saya suka hanya bagian penjelajahan di Inggris mencari si nenek gipsi. Saya sangat suka ide road trip melewati daerah pedesaan asri karena saya suka traveling model begitu. Ya, saya memang anak desa hehehe.... Petualangan keduanya cukup menarik walaupun cerita utamanya kurang. Romance-nya juga terasa dipaksakan. Chemistry sih ada, cuma entah kenapa adegan-adegannya kurang mulus. Tokoh ketiga dan keempatnya juga terlupakan.

Oh, ya. Di buku ini Troy lumayan oke dibanding di buku sebelumnya. Saya memang tidak terlalu suka orang yang membanggakan produk luar, tapi anti dengan produk dalam negeri. Terlalu ekstrim. Tapi di buku ini kesan sombong itu mulai berkurang karena rasa sukanya terhadap Gadis. Troy juga terkesan lebih relatable sebagai karakter.


3/5

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete