Judul : Uprooted
Penulis : Naomi Novik
Tebal : 438 halaman
Penerbit : Macmillan
Agnieszka loves her valley home, her quiet village, the forests and the bright shining river. But the corrupted Wood stands on the border, full of malevolent power, and its shadow lies over her life.
Her people rely on the cold, driven wizard known only as the Dragon to keep its powers at bay. But he demands a terrible price for his help: one young woman handed over to serve him for ten years, a fate almost as terrible as falling to the Wood.
The next choosing is fast approaching, and Agnieszka is afraid. She knows—everyone knows—that the Dragon will take Kasia: beautiful, graceful, brave Kasia, all the things Agnieszka isn’t, and her dearest friend in the world. And there is no way to save her.
But Agnieszka fears the wrong things. For when the Dragon comes, it is not Kasia he will choose.
Her people rely on the cold, driven wizard known only as the Dragon to keep its powers at bay. But he demands a terrible price for his help: one young woman handed over to serve him for ten years, a fate almost as terrible as falling to the Wood.
The next choosing is fast approaching, and Agnieszka is afraid. She knows—everyone knows—that the Dragon will take Kasia: beautiful, graceful, brave Kasia, all the things Agnieszka isn’t, and her dearest friend in the world. And there is no way to save her.
But Agnieszka fears the wrong things. For when the Dragon comes, it is not Kasia he will choose.
Review:
Wow. Buku pertama di tahun 2016 dan ini salah satu buku fantasi terunik yang pernah saya baca. Saya suka sekali dengan sistem magic-nya. Belum lagi si Wood yang jahat.
Agnieszka (namanya bagus) tinggal di desa kecil yang dikelilingi hutan bernama Wood. Sepanjang hidupnya ia mengetahui kalau Wood punya semacam jiwa yang jahat dan gelap. Mereka yang terkena pengaruh Wood akan berubah menjadi gila.
Untungnya, desa mereka punya Dragon, seorang penyihir imortal yang tugasnya melindungi desa dari pengaruh Wood. Dia tinggal di atas menara sendirian. Setiap sepuluh tahun sekali, ia akan muncul di desa untuk mengambil salah satu anak gadis remaja. Anak gadis itu harus melayaninya selama sepuluh tahun dan setelah selesai... mereka tidak lagi mau kembali ke desa mereka dan malah ingin pergi keluar mencari ilmu di luar daerah itu.
Dari semua anak gadis yang akan diambil selanjutnya, Kasia-lah yang paling spesial. Dia cantik, pintar, anggun, punya banyak keahlian, dan juga lemah lembut. Sejak kecil Kasia sudah dipersiapkan untuk menjadi pelayan Dragon. Ia disayang oleh seluruh penduduk desa dan diperlakukan istimewa oleh anggota-anggota keluarganya. Sementara itu, Agnieszka selalu bersedih karena akan kehilangan sahabatnya itu. Ia membenci Dragon yang bakal merenggut Kasia darinya.
Sayangnya, dugaan seluruh penduduk desa salah. Sang Dragon memilih Agnieszka. Gadis sembrono, kotor, tomboy, dan tidak punya kemampuan apa-apa. Tanpa persiapan, Agnieszka masuk ke rumah Dragon.
Ternyata Agnieszka punya kekuatan sihir dalam darahnya. Sebagai gurunya, Dragon mengajarinya sihir-sihir dasar dan juga memberitahu misteri Wood sedikit demi sedikit. Tapi, Agnieszka punya cara sendiri dalam menggunakan sihirnya. Dan sihirnya itu membangunkan kekuatan Wood yang sesungguhnya.
Buku ini jauh lebih menarik untuk dibaca sendiri. Petualangannya, penjelasan dunianya, sihirnya, dan juga tokohnya sangat tidak biasa. Saya tidak bisa menebak sampai akhir alasan kenapa Wood bisa sejahat itu dan semengerikan itu. Sepanjang membaca, saya dibuat merinding oleh ancaman Wood yang maniak dan super tak terduga.
Entah kenapa buku ini mengingatkan saya pada The Child Thief karya Brom. Nuansanya gelap dan kelam. Bahkan kesan penjahatnya mirip karena tidak berwujud. Tapi tidap seperti The Child Thief, tokoh-tokoh di buku ini sangat memorable dan menyenangkan. Saya tertawa setiap kali Dragon marah dengan kekonyolan Agnieszka. Memang sih kesannya abusive, tapi lucu. Si Dragon yang perfeksionis dan rapi itu kesal sekali dengan sifat sembrono Agnieszka yang suka mengotori dan merusak barang-barangnya. Menurut saya, interaksi seperti ini sangat fresh dan unik. Saya kan bosan dengan yang manis dan baik-baik terus.
Mungkin kekurangan buku ini hanya satu. Saya ingin tahu isi kepala si Dragon. Sepanjang waktu, Dragon hanya bersikap sinis dan tidak peduli pada Agnieszka. Jadi, saya tidak mengerti apa pendapatnya tentang gadis itu. Saya mengerti kenapa mereka bisa saling suka. Tapi, saya tetap butuh detail. Yah, memang inilah masalah terbesar first POV.
Terus Kasia itu nggak penting, ah. Persahabatannya dengan Agnieszka kurang nendang, walau saya suka adegan saat rasa iri Kasia pada Agnieszka terungkap. Real banget.
4/5
adegan iri nya emang gimana?
ReplyDeleteaku udah baca hampir 5 buku di bulan ini tapi belum d bikin postingannya. males bangeettt.. hehehe