Judul : Earth
Penulis : Agnes Jessica
Tebal : 512 halaman
Penerbit : Pustaka Hermon
Meyvioline tinggal bersama nenek, kakek, dan ayahnya. Mereka semua hidup pas-pasan karena ayah Mey yang adalah pendeta menghabiskan banyak uang mereka untuk disumbangkan. Walaupun kesal, Mey tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa bekerja mencari uang dan mengurus rumah seperti yang seharusnya.
Mey menyukai salah satu personel band Garlic yang sangat terkenal di kalangan anak muda. Namanya Lintang. Ia sampai bela-belain datang ke konser band itu di Bandung hanya demi melihat Lintang. Ia bahkan berbohong pada ayahnya soal itu. Masalahnya, ayahnya terlalu mengekang dan memingitnya di rumah. Selain bekerja, ia tidak boleh ke mana-mana.
Tapi sialnya, ada kehebohan dalam konser itu yang membuat Mey terluka dan diselamatkan oleh personel lain band itu yang bernama Garnet. Kebetulan cowok kaya yang arogan itu sedang ngambek dengan anggota personel bandnya yang lain.
Garnet pernah bertemu dengan Mey sebelumnya dalam keadaan yang sangat memalukan. Ia juga tahu kalau Mey punya rasa suka terhadap sepupunya, Lintang. Demi membalas kekesalannya pada Lintang, Garnet pun sengaja menyandera Mey di rumahnya sendiri. Namun ternyata hari itu supir keluarganya menyegel rumah itu untuk mengurung ayah dan ibu Garnet yang saling bermusuhan. Tujuannya agar kedua orang itu berbaikan. Tapi bukan hanya ayah dan ibunya, Garnet dan Mey juga ikut-ikutan terkurung.
Mereka bekerja sama menjebol rumah itu dari dalam. Pertengkaran dan adu mulut terus berlangsung sepanjang hari hingga membuat keempat orang itu kesal. Dan peristiwa itu mengubah segalanya. Sebuah rahasia masa lalu terungkap, rasa benci menguap, dan sebuah keluarga utuh kembali.
Kesan:
Saya selalu suka karya Agnes Jessica karena dia pengarang favorit saya. Saya sudah cocok dengan gaya bahasanya, dialognya yang menyenangkan, dan juga adegan-adegannya yang mengalir lancar.
Saya menikmati setengah bagian pertama buku ini. Terutama bagian saat keempat tokohnya terkurung dalam satu rumah. Adu mulutnya itu bener-bener bikin saya ketawa. Ampun, deh. Ngeselin tapi lucu.
Kalau sudah bicara Agnes Jessica, dia pasti selalu menyisipkan sedikit romance di ceritanya. Sudah ketahuan dari awal kalau Mey bakal suka sama Garnet walaupun keduanya berantem melulu. Saya dapat merasakan chemistry mereka tapi perubahan perasaannya terlalu cepat menurut saya. Dan sayangnya semakin ke belakang ceritanya menurun drastis. Konflik sampingannya agak nyebelin sih, sangat tipikal sinetron. Anak tertukar =.= Padahal konflik itu sama sekali tidak perlu.
Seperti seri Pelangi, seri ini juga berbau rohani. Hanya saja tidak terlalu kental dan tidak terlalu mengganggu.
3/5
No comments:
Post a Comment