Judul : Biru
Penulis : Agnes Jessica
Penerbit : Pustaka Hermon
Sebuah sekolah di tengah Kota, tua dan hampir tergilas jaman. Ada Seorang guru yang menghadapi dilema, haruskan tetap di tempat dengan murid-murid yang sama, situasi yang sama, tekanan yang sama, atau keluar dan menerima tawaran pekerjaan dengan gaji yang lebih baik. Ada seorang kepala sekolah yang menghadapi dilema , haruskah bercerai dengan pasangannya yang tidak mengerti dirinya, atau meniti hubungan baru dengan pasangan yang baru, dengan kemungkinan masa depan yang lebih baik. Ada seorang murid yang menghadapi dilema, haruskah mengikuti segala aturan sekolah yang tidak masuk akal atau membeli soal ujian dengan jaminan kelulusan dan nilai yang baik. Ada seorang pesuruh yang menghadapi dilema, haruskah bekerja lebih baik dengan gaji yang tidak cukup, atau mengambil sebuah kesempatan menarik yang tidak akan datang kedua kali. Ada seorang orang tua murid yang menghadapi dilema, haruskah memakai uangnya untuk orang lain, atau membeli tanah yang diinginkannya untuk investasi. Ada seorang pemilik sekolah yang menghadapi dilema, haruskah korupsi atau tetap melakukannya.
Sebuah sekolah di tengah kota, tua dan hampir tergilas zaman. Di dalamnya kita bisa melihat dunia kecil dengan satu sistem yang mengikat, yang tidak bisa diperbaiki kecuali ada satu orang yang membuat perubahan dan mematahkan rantai itu.
Biru adalah buku kelima dari seri pelangi karangan Agnes Jessica. Gue emang pengkoleksi setia buku-buku karangan dia. Sebenernya gue nggak suka-suka banget buku-bukunya. Tapi gara-gara gue jatuh cinta sama buku karangan dia yang judulnya Pelangi Biru dan Jejak Kupu-Kupu, jadi deh gue koleksi. Padahal lama-lama gue bisa baca plot karangan, tipe cerita, dan penokohan khas dia yang mirip sinetron.
Yah, boleh dibilang Agnes Jessica bisa selalu dapat tiga bintang dari gue. Buku dia cukup menghibur, ringan, dan lumayan bagus.
Untuk seri pelangi, gue cukup kaget karena Agnes Jessica berani menuliskan tema rohani yang sangat kuat. Buku-bukunya sangat kaya akan ayat-ayat alkitab, nasihat pewartaan injil, dan berdoa. Gue sih nggak keberatan karena kebetulan gue juga beragama Kristen. Tapi sayangnya gue bukan tipe yang menyukai hal-hal berbau agama.
Tapi ceritanya cukup bagus sih dari segi romance gabungan dengan tema rohani. Malah sangat bagus, menurut gue.
Untuk seri kelima berjudul Biru, gue akui romance-nya kurang menonjol. Lebih banyak menonjolkan seri kemanusiaan dan kebaikan. Malah kerohaniannya juga jauh lebih sedikit porsinya dibandingkan Kuning yang tokoh-tokohnya ada yang menjadi pastur dan pendeta.
Buku ini dapat tiga bintang. Gue suka beberapa kalimat penjelasan sifat manusia yang dijabarkan Agnes Jessica. Gue malah cukup menikmati membaca buku ini. Tapi memang ceritanya dangkal dan penokohannya tidak begitu jelas. Seakan-akan Agnes Jessica hanya ingin cepat-cepat menyelesaikan seri pelanginya.
Gue penasaran dengan kelanjutan kisahnya yang berjudul Nila dan Ungu. Kedua buku itu menceritakan anak kembar yang saling berhubungan. Kayaknya sih bagus.
Dreamer is in Bandung,
:)
No comments:
Post a Comment