Judul : Petals from the Sky
Penulis : Mingmei Yip
Tebal : 552 halaman
Penerbit : Gagas Media
Di usia kedua puluh tahun, Meng Ning memutuskan untuk menjadi biksuni (pendeta wanita agama Buddha) dan langsung ditentang keras oleh ibunya. Di mata beliau, kehidupan membiara tak jauh-jauh dari penderitaan: tak ada kebebasan, hidup tanpa cinta dan daging. Tapi, dimata Meng Ning, menjadi biksuni adalah kesempatan berharga untuk memegang kendali penuh atas takdir hidupnya, dan menikmati sepuas-puasnya belajar musik, seni, puisi - sesuatu yang tidak ditawarkan oleh ikatan perkawinan.
Ditemani mentornya, Yi Kong, Meng Ning akan menghabiskan sepuluh tahun belajar di luar negeri, membiasakan diri hidup selibat, dan mempersiapkan diri untuk hidup membiara. Namun, sebuah insiden kebakaran membelokkan takdirnya ke situasi yang benar-benar berbeda.
Ditemani mentornya, Yi Kong, Meng Ning akan menghabiskan sepuluh tahun belajar di luar negeri, membiasakan diri hidup selibat, dan mempersiapkan diri untuk hidup membiara. Namun, sebuah insiden kebakaran membelokkan takdirnya ke situasi yang benar-benar berbeda.
Review:
Buku setebal ini menceritakan seorang perempuan yang tadinya mau jadi biksuni berubah galau saat jatuh cinta pada seorang pria bule dari Amerika. Entah kenapa saya merasa ini agak sedikit mengganggu walaupun saya tahu orang boleh saja berubah pikiran. Tapi aneh saja gitu. Dari awal, ibunya Meng Ning tidak setuju anaknya jadi biksuni karena takut anaknya kesepian di hari tua. Tipikal ibu-ibu Asia. Saya padahal sudah semangat karena membahas jalan hidup Meng Ning yang mau berubah jadi biksuni. Eh, malah gagal karena alasan klasik.
Saya selalu merasa novel kehidupan seperti ini seharusnya menonjolkan karakter dengan sangat detail. Entah kenapa saya merasa Meng Ning itu dangkal sekali. Padahal orang yang ingin jadi biksuni kan orang yang sangat spiritual. Punya kedalaman gitu. Tapi saya tidak mendapatkan itu dari tokoh Meng Ning. Yah, boleh saja beranggapan kalau memang dia tidak cocok masuk ke dunia biksuni. Tapi saya tetap merasa Meng Ning terlalu naif. Katanya kuliah di luar negeri, tapi pas pergi ke Amerika dia terkejut dengan kehidupan bebas mantan pacarnya Michael alias cowok yang dia suka. Terus saking pasifnya, dia bahkan mau saja dicium oleh sahabat Michael. Penokohan yang aneh sekali. Suka dunia spiritual tapi lemah prinsip.
Padahal konsep biksuni dan dunia fana yang dibahas bisa sangat menarik loh. Tapi malah isinya cerita cinta yang standar.
2/5

No comments:
Post a Comment