Tuesday, 23 December 2025

Dirt on My Boots


 Judul : Dirt on My Boots
Penulis : Titi Sanaria
Tebal : 300 halaman
Penerbit : Elexmedia Komputindo

Entah ini kutukan atau anugerah, tapi ada banyak laki-laki tampan di kantorku.

Bos besarku masih menawan di usianya yang sudah enam puluhan, namun tentu saja dia bukan pilihan potensial. Aku mencari kekasih, bukan ayah angkat. Lalu Pak Freddy, laki-laki paling tampan di kantor. Dia punya senyum maut yang sayangnya hanya diperuntukkan istrinya. Masih ada pria yang tidak kalah tampan di divisiku lho, dan mereka lajang!

Hore…? Tidak juga.

Putra lebih muda dariku, dan menjalin cinta dengan berondong tidak ada di daftarku. Sandro lebih tua, tapi aku tak menemukan ada aliran listrik yang tiba-tiba menyambar saat kami berdekatan. Tidak ada ribuan kupu-kupu yang tiba-tiba membentuk koloni, bersarang, dan mendadak mengepak bersamaan di perutku.

Lalu Pak Andra, bos baru di kantorku yang memiliki bokong terindah di dunia. Ya, dia potensial. Tampan dan pintar, dua keunggulan yang hanya dimiliki satu dari seribu laki-laki di dunia. Barangkali masalahnya ada pada diriku. Aku jelas bukan calon potensial baginya. Aku tidak memiliki apa yang diharapkan olehnya, atau lelaki lainnya di dunia ini. You know what I mean—sesuatu yang besar di bagian tubuhmu. Tapi yang jadi masalah, seharusnya sejak awal aku tidak jatuh cinta pada laki-laki yang tidak mempercayai komitmen seperti dia.

Kebingunganku semakin berlimpah-ruah, ketika suatu pagi aku terbangun di sebuah ranjang dan mendapati sosoknya berada di sampingku. Semenjak itu pikiranku kian terusik. Apa yang sudah kulakukan dengan bosku? Atau, tepatnya, apa yang telah bosku lakukan kepadaku?

Review:
Ini buku pertama Titi Sanaria yang saya tahu viral gitu. Saya terpincut mencoba membacanya karena saya suka sekali karya penulis yang Midnight Prince. Sejujurnya saya tidak terlalu tertarik saat membaca blurb di belakang buku ini.

Bagaimana ya? Mungkin buku ini terkenal karena genre dewasa dan eksplisit soal bahasa kasarnya. Pembicaraan soal seks juga cukup frontal walaupun Sita itu di belakangnya alim. Nah, inilah anehnya. Dia itu demi dikira sudah berpengalaman dalam dunia seks dengan cowok-cowok bisa berbohong. Buat apa punya citra seperti itu kalau aslinya masih perawan? Kenapa harus bohong sih?

Karakter cowoknya juga tidak menyenangkan. Andra itu tipe yang suka maksa. Saya suka tidak masalah sih soal tokoh yang agak sok dominan gitu, cuma entah kenapa di buku ini saya tidak begitu suka. Mungkin karena saya sudah keburu tidak suka dengan tokoh ceweknya yang tukang bohong. Jadi, adegan apa pun tidak terkesan romantis gitu. 

2/5

No comments:

Post a Comment