Judul : A Torch Against the Night (An Ember in the Ashes #2)
Penulis : Sabaa Tahir
Penulis : Sabaa Tahir
Tebal : 454 halaman
Penerbit : Harper Voyager
Elias and Laia are running for their lives. After the events of the Fourth Trial, Martial soldiers hunt the two fugitives as they flee the city of Serra and undertake a perilous journey through the heart of the Empire.
Laia is determined to break into Kauf—the Empire’s most secure and dangerous prison—to save her brother, who is the key to the Scholars’ survival. And Elias is determined to help Laia succeed, even if it means giving up his last chance at freedom.
But dark forces, human and otherworldly, work against Laia and Elias. The pair must fight every step of the way to outsmart their enemies: the bloodthirsty Emperor Marcus, the merciless Commandant, the sadistic Warden of Kauf, and, most heartbreaking of all, Helene—Elias’s former friend and the Empire’s newest Blood Shrike.
Bound to Marcus’s will, Helene faces a torturous mission of her own—one that might destroy her: find the traitor Elias Veturius and the Scholar slave who helped him escape…and kill them both.
Laia is determined to break into Kauf—the Empire’s most secure and dangerous prison—to save her brother, who is the key to the Scholars’ survival. And Elias is determined to help Laia succeed, even if it means giving up his last chance at freedom.
But dark forces, human and otherworldly, work against Laia and Elias. The pair must fight every step of the way to outsmart their enemies: the bloodthirsty Emperor Marcus, the merciless Commandant, the sadistic Warden of Kauf, and, most heartbreaking of all, Helene—Elias’s former friend and the Empire’s newest Blood Shrike.
Bound to Marcus’s will, Helene faces a torturous mission of her own—one that might destroy her: find the traitor Elias Veturius and the Scholar slave who helped him escape…and kill them both.
Review:
Ada begitu banyak buku fantasi remaja yang saya baca, tapi seri ini benar-benar sangat menonjol dengan adegan brutal, pengkhianatan, dan pengungkapan rahasianya yang tidak pernah bisa saya duga. Saya jarang suka dengan buku yang alurnya cepat dan penuh aksi. Tapi buku ini penuh dengan misteri sehingga dalam keadaan damai dan cuma berdialog pun bisa membuat saya mengenal karakternya lebih dalam lagi. Semua adegannya penting sehingga terasa seperti alur yang berpindah sangat cepat. Saya kayak nggak dikasih kesempatan untuk bernapas gitu.
Masih seperti buku pertamanya, saya tidak terlalu peduli dengan Laia walaupun saya cukup penasaran dengan misteri kekuatannya yang aneh. Tapi menurut saya, buku ini tidak akan menjadi luar biasa kalau bukan karena Elias dan Helene. Dua-duanya adalah karakter yang sangat kasihan sih. Laia juga kasihan karena sudah kehilangan keluarga dan hanya bisa mengejar kemungkinan kakaknya masih hidup di dalam penjara Kauf. Tapi Elias dan Helene... Mereka hidup dengan doktrin mengerikan sejak kecil. Sekarang Elias menjadi buronan dan harus kehilangan seluruh kehidupan lamanya. Belum lagi dia diracuni oleh ibunya sendiri. Ampun! Lalu ada Helene yang hidup di antara orang-orang jahat yang sinting. Saya tidak yakin saya bisa tidur jika jadi Helene. Setiap detik dia harus berhati-hati dan berpikir keras apakah langkah yang diambil sudah benar. Sumpah lah. Si Helene ini kasihan amat. Semua yang terjadi padanya dari buku pertama bikin saya tidak tahu harus ngomong apa.
Satu hal lagi yang bikin terkejut. Ternyata dunia di seri ini jauh lebih dalam dari itu. Terutama bagian soal sihirnya ya. Keren banget atulah. Sudah pasti buku ini jadi salah satu buku favorit yang saya baca sepanjang masa.
5/5
No comments:
Post a Comment