Judul : This Savage Song (Monsters of Verity #1)
Penulis : Victoria Schwab
Tebal : 468 halaman
Penerbit : Greenwillow Books
Kate Harker and August Flynn are the heirs to a divided city—a city where the violence has begun to breed actual monsters. All Kate wants is to be as ruthless as her father, who lets the monsters roam free and makes the humans pay for his protection. All August wants is to be human, as good-hearted as his own father, to play a bigger role in protecting the innocent—but he’s one of the monsters. One who can steal a soul with a simple strain of music. When the chance arises to keep an eye on Kate, who’s just been kicked out of her sixth boarding school and returned home, August jumps at it. But Kate discovers August’s secret, and after a failed assassination attempt the pair must flee for their lives.
Review:
Ide buku ini bagus banget. Saya suka sekali konsep monster yang lahir karena perbuatan jahat manusia. Bayangkan seandainya itu terjadi. Kayaknya populasi monster pasti banyak sekali.
Di buku ini ada tiga monster. Namanya bagus-bagus.
Yang pertama Corshai, pemakan daging dan tulang. Dia lahir karena kekerasan yang dilakukan manusia. Kebanyakan waktu mereka hidup di bawah tanah karena mereka akan mati jika terkena cahaya.
Yang kedua Malchai, peminum darah. Dia lahir karena pembunuhan. Mereka itu kayak vampir tapi tidak takut cahaya.
Dan yang terakhir adalah Sunai, pemakan jiwa. Dia lahir karena tragedi pembunuhan massal orang-orang tak berdosa. Mereka membutuhkan alat musik atau lagu untuk membujuk jiwa korbannya keluar ke permukaan. Tapi, mereka hanya bisa menyantap jiwa orang yang sudah pernah berbuat dosa.
“Corsai, Corsai, tooth and claw,
Shadow and bone will eat you raw.
Malchai, Malchai, sharp and sly,
Smile and bite and drink you dry.”
“Sunai, Sunai, eyes like coal,
Sing you a song and steal your soul.”
Ide buku ini bagus banget. Saya suka sekali konsep monster yang lahir karena perbuatan jahat manusia. Bayangkan seandainya itu terjadi. Kayaknya populasi monster pasti banyak sekali.
Di buku ini ada tiga monster. Namanya bagus-bagus.
Yang pertama Corshai, pemakan daging dan tulang. Dia lahir karena kekerasan yang dilakukan manusia. Kebanyakan waktu mereka hidup di bawah tanah karena mereka akan mati jika terkena cahaya.
Yang kedua Malchai, peminum darah. Dia lahir karena pembunuhan. Mereka itu kayak vampir tapi tidak takut cahaya.
Dan yang terakhir adalah Sunai, pemakan jiwa. Dia lahir karena tragedi pembunuhan massal orang-orang tak berdosa. Mereka membutuhkan alat musik atau lagu untuk membujuk jiwa korbannya keluar ke permukaan. Tapi, mereka hanya bisa menyantap jiwa orang yang sudah pernah berbuat dosa.
“Corsai, Corsai, tooth and claw,
Shadow and bone will eat you raw.
Malchai, Malchai, sharp and sly,
Smile and bite and drink you dry.”
“Sunai, Sunai, eyes like coal,
Sing you a song and steal your soul.”
Tokoh utama di buku ini ada dua. Keduanya berasal dari keluarga yang bermusuhan dan tinggal di dua belahan kota yang berbeda. Kate Harker merupakan satu-satunya anak perempuan ketua mafia yang paling kejam. Dia ini tipe anak badung yang suka berbuat onar. Semuanya dilakukan untuk mendapat perhatian ayahnya. Ia ingin membuat ayahnya bangga.
Sementara itu, August Flynn adalah Sunai. Dia kerap kali berjuang untuk tidak menyerah pada sisi monster di dalam dirinya. Saya suka sekali dengan tokoh ini. Baik dan unyu gitu.
Kate dan August nantinya akan bertemu.
Buku ini sangat addicting. Saya bacanya cepat sekali karena isinya lumayan ringan. Saya menikmati bagian Kate dan August bertemu di sekolah. Saya sempat curiga kalau mereka akan saling jatuh cinta dan lalu terjadilah cinta terlarang di antara sisi yang bermusuhan. Tapi ternyata saya salah. Mereka hanya bersahabat.
Alur buku ini tidak bisa saya tebak. Memang, saya berhasil menebak siapa penjahatnya di akhir. Tapi karena konsep dunianya unik, saya tidak tahu rahasia apa lagi yang akan dibuka oleh penulis. Saya juga jadi bersimpati dengan Kate di akhir karena nasibnya. Kasihan juga sih dia. Karakter Kate ini memang tidak terlalu menyenangkan, tapi dia adalah produk dari didikan ayahnya yang adalah ketua mafia.
Menarik sekali. Kita akan mendapatkan persepsi yang berbeda. Bahwa sebenarnya siapa sih monsternya? Manusia ataukah para monster ciptaan mereka?
4/5
No comments:
Post a Comment