Tuesday 15 May 2018

Red Rising


Judul : Red Rising (Red Rising Saga #1)
Penulis : Pierce Brown
Tebal : 382 halaman
Penerbit : Hodder Paperbacks

The Earth is dying. Darrow is a Red, a miner in the interior of Mars. His mission is to extract enough precious elements to one day tame the surface of the planet and allow humans to live on it. The Reds are humanity's last hope.

Or so it appears, until the day Darrow discovers it's all a lie. That Mars has been habitable - and inhabited - for generations, by a class of people calling themselves the Golds. A class of people who look down on Darrow and his fellows as slave labour, to be exploited and worked to death without a second thought.

Until the day that Darrow, with the help of a mysterious group of rebels, disguises himself as a Gold and infiltrates their command school, intent on taking down his oppressors from the inside. But the command school is a battlefield - and Darrow isn't the only student with an agenda.


Review:
Wow. Saya tidak menyangka bakal suka sama buku ini. Saya bukan penggemar science fiction. Begitu tahu kalau setting buku ini ada di Mars, saya langsung skeptis. Tapi karena saya memang tipe pembaca yang terbawa trend, saya akhirnya penasaran juga.

Dunia Darrow dibagi ke dalam kasta-kasta yang dilambangkan dengan warna. Kasta terendah adalah Merah, di mana mereka adalah kaum yang bertugas di pertambangan yang berbahaya. Kebanyakan dari mereka bodoh dan pasrah. 

Darrow juga termasuk kaum Merah. Dia sudah punya istri. Tadinya dia hidup biasa-biasa saja, sampai istrinya dihukum mati. Dia menemukan banyak kebohongan dalam kehidupannya. Dia mengira kaum Merah bekerja demi membantu keselamatan bumi. Tapi semuanya adalah manipulasi kaum Emas. Bahwa sebenarnya kaum Merah adalah kaum budak.

Suatu hari Darrow bertemu dengan kaum pemberontak. Iya, kapan sih genre distopia tidak punya kaum pemberontak? Jadi, si Darrow ini akan menjalani operasi plastik yang membuat tubuhnya jauh lebih kuat, cepat, dan tampan. Darrow diubah menjadi kaum Emas untuk bisa menyusup dan menjadi mata-mata. Jujur saja, saya agak kesal dengan bagian ini. Saya paling tidak suka saat tokoh utama diberi jalan gratis untuk menjadi lebih kuat dan tampan. Memang, operasinya menyiksa dan sebagainya. Tapi pada dasarnya, Darrow menjadi orang sempurna sekarang. Ugh.

Tapi lalu cerita masuk ke bagian penyusupan Darrow. Dia akan mengikuti ujian masuk menjadi kaum Emas. Semua ujian dan tantangannya sangat menarik. Brutal bahkan. Dan menurut saya, bagian itu sangat seru. Semua aksi perangnya kreatif dan epik.

Sayangnya, saya masih tetap merasa tokoh Darrow terlalu Gary Stu. Lalu love interest-nya sangat standar, sama seperti semua karakter perempuan yang kebanyakan ditulis oleh penulis laki-laki. Tipe cewek kuat yang hebat dalam segala hal dan kurang ada emosi, tapi tahu-tahu jatuh cinta sama tokoh utamanya. Ya, saya sedang bicara soal Mikasa sebenarnya. Duh!

Anyway, ceritanya seru dan dunianya lumayan kreatif. Saya jadi penasaran sama buku selanjutnya.

4/5

No comments:

Post a Comment