Sunday, 18 March 2018

The Winner's Crime


Judul : The Winner's Crime (The Winner's Trilogy #2)
Penulis : Marie Rutkoski
Tebal : 406 halaman
Penerbit : Bloomsbury Children's

Lady Kestrel's engagement to Valoria's crown prince calls for great celebration: balls and performances, fireworks and revelry. But to Kestrel it means a cage of her own making. Embedded in the imperial court as a spy, she lives and breathes deceit and cannot confide in the one person she really longs to trust ...

While Arin fights to keep his country's freedom from the hands of his enemy, he suspects that Kestrel knows more than she shows. As Kestrel comes closer to uncovering a shocking secret, it might not be a dagger in the dark that cuts him open, but the truth.


Review:
Warning: Spoiler!

Akhirnya... saya menemukan buku yang saya banget. Hahaha... Angsty romance dengan tokoh utama yang keren dan juga ada kesan kesepiannya. Belum lagi aspek politik dan fantasinya. Winner's Crime sudah pasti masuk ke dalam daftar buku favorit saya sepanjang masa. 

Sejak buku pertama, saya sudah suka sama Kestrel yang jago strategi dan kurang pintar bergaul ini. Temannya sedikit dan sebagian besar waktu dia senang main gim strategi sendirian. 

Melanjutkan dari buku pertamanya, Kestrel pindah ke istana dan tinggal di sana sebagai salah satu tamu terhormat raja. Dia sudah bertunangan dengan sang putra mahkota dan akan menikah. Tapi sang raja masih mencurigai Kestrel karena reputasi Kestrel dengan Arin lumayan terkenal. Di sisi lain, Verex si putra mahkota tidak suka dijodohkan dengan Kestrel. Verex menganggap Kestrel sama kejamnya dan sama ambisiusnya dengan ayahnya. Menarik sekali. Saya kira Verex bakal jadi love interest kedua. Ternyata aman. Verex dan Kestrel cuma berteman. Saya lebih suka begitu karena saya mau cerita tentang true love yang angsty. Kestrel cuma boleh sama si Arin.

Arin sendiri posisinya tidak aman. Dia memang sudah membebaskan bangsa Herani. Sebagai gubernur, Arin masih harus membereskan masalah kelaparan bangsanya. Ia juga masih belum bisa melupakan Kestrel. 

Arin dan Kestrel akan bertemu lagi. Arin masih mengharapkan Kestrel. Dia bahkan meminta sesuatu  pada Kestrel yang bikin saya langsung nangis. Pokoknya saya bisa merasakan seberapa besar rasa sayang Arin ke Kestrel. Arin tidak percaya Kestrel adalah sosok yang ambisius dan ingin menjadi ratu. 

Kestrel sendiri berada dalam dilema. Dia tahu ada yang tidak beres di balik penerimaan raja atas pembebasan kaum Herani. Dia ingin menyelidiki tanpa kentara. Tapi dia juga tidak bisa terang-terangan memberi tahu Arin soal alasan sebenarnya dia menjadi calon istri Verex. Begitu banyak salah paham karena Kestrel takut. Walaupun dia jago strategi, dia bukanlah orang sempurna yang tidak pernah membuat keputusan yang salah.

Ah, sudahlah. Saya tidak mau menyebutkan keseluruhan ceritanya. Semua intrik politik dan salah pahamnya lebih seru dibaca sendiri. Saya memang agak gemas karena Kestrel tidak jujur pada Arin. Tapi saya mengerti kenapa Kestrel ingin bertindak seperti itu. Arin terlalu gegabah dan tidak berhati-hati. Kestrel tidak ingin raja tahu kalau sesungguhnya Kestrel membela kaum Herani. Saya saja seram sendiri melihat Kestrel diam-diam menyelidiki di belakang punggung sang raja. Saya tahu akhirnya pasti dia ketahuan. 

Dan adegan ketahuannya itu, lho... Jleb banget. Kejam sangat. Saya tidak menyangka sama sekali. 50 halaman terakhir bikin saya tegang sendiri. Kestrel yang terpaksa menyakiti Arin, ayahnya Kestrel... Sumpah. Penulis sangat kejam dan sangat pintar mengaduk-ngaduk perasaan saya.

Pokoknya buku ini terlalu bagus. Saya suka sekali model romance begini. Penuh intrik. Kayaknya saya nangis sepanjang baca buku ini. Kestrel kasihan banget. Ada satu adegan di mana dia ditinggalkan Jess karena alasan yang sangat masuk akal sampai-sampai saya tidak bisa membenci Jess. Kestrel kurang pandai mengungkapkan perasaannya sehingga banyaknya orang salah paham. Padahal Arin salah satu orang yang paling mengenal Kestrel. Tapi bahkan begitu juga, Arin masih suka bingung. Dia tidak selalu bisa membaca alasan di balik hal-hal yang dilakukan Kestrel. 

Sempurna. Lima bintang!

5/5

No comments:

Post a Comment