Judul : Eon (Eon #1)
Penulis : Alison Goodman
Tebal : 531 halaman
Penerbit : Firebird
Dua belas naga dengan dua belas Dragoneye pengendalinya. Setiap tahun dua belas anak dipilih untuk saling bersaing demi mendapatkan posisi sebagai Apprentice.
Kali ini adalah tahun Tikus. Sang Naga Tikus akan memilih seorang Apprentice.
Eon yang pincang tidak yakin ia bisa dipilih sang Naga Tikus sebagai Apprentice. Ia sering salah gerakan dan pinggangnya yang sakit membuatnya tidak bisa membuat gerakan-gerakan bela diri yang sulit. Tapi ia berusaha supaya tidak mengecewakan gurunya. Termasuk meminum ramuan yang menghentikan haidnya.
Oh, ya. Eon bukanlah laki-laki. Dia menyamar demi mendapatkan posisi Apprentice karena perempuan tidak diizinkan untuk ikut bersaing.
Pemilihan berlangsung. Lord Ido, Dragoneye Tikus yang akan mengajar Apprentice melakukan kecurangan. Dari sejak saat itu, Eon semakin yakin dirinya tidak mungkin terpilih.
Dia memang tidak terpilih. Namun... Naga Naga, salah satu dua belas naga yang juga dikenal sebagai Mirror Dragon tiba-tiba muncul dan memilih Eon. Mirror Dragon sudah menghilang sejak lima ratus tahun lalu. Kemunculan ini membuat seluruh kerajaan terpana. Sang Mirror Dragon meminta Eon menyebut nama aslinya, yaitu Eona. Tapi Eon tidak bisa membongkar penyamarannya sehingga akhirnya ia jatuh pingsan.
Eon segera menjadi Dragoneye dan bukannya Apprentice karena tidak ada Dragoneye Mirror Dragon sama sekali. Ia masuk ke kerajaan tanpa punya pengalaman apapun. Ia juga tidak tahu bahwa ada konspirasi besar yang ingin menjatuhkan kekuasaan raja.
Eon harus mendapatkan kepercayaan para Dragoneye lainnya. Tapi ia bahkan tidak bisa memanggil naganya sendiri. Karena ia tidak menyebut nama aslinya dalam upacara pemilihan, ia tidak menyatu secara penuh dengan Mirror Dragon. Ia tidak bisa mengakses kekuatan naganya.
Tanpa dukungan dan sendirian, Eon tidak bisa melawan pengaruh Lord Ido yang kejam. Ia tidak bisa membantu Pangeran Kygo meneruskan tahta ayahnya.
Dan puncaknya terjadi pada upacara mengendalikan cuaca. Saat itulah Eon kehilangan naganya dan Lord Ido menguasai keinginannya. Tidak ada yang bisa Eon lakukan saat ia tidak lagi punya kekuasaan.
Apa yang akan terjadi saat pemberontakan pecah dan para Dragoneye lain dibunuh? Bisakah Eon menyelamatkan kerajaan tanpa naganya atau kekuatannya?
Kesan:
Unik. Itulah hal pertama yang saya rasa begitu membaca cerita ini. Dengan berbagai jenis novel fantasi bertebaran di luar sana, Eon benar-benar berbeda dengan nuansa Jepang dan Cinanya. Mengambil sedikit dari kebudayaan Timur dan juga sistem horoskop Cina, saya tidak menyangka ceritanya akan cukup dalam. Pada awalnya saya agak merasa aneh dengan penggunaan horoskop, tapi seiring berjalannya cerita saya jadi benar-benar suka dengan buku ini.
Eon bukanlah heroin yang menonjol ataupun keren. Dia pincang dan selalu kalah dalam pertarungan. Saya sungguh dibuat gemas dengan berbagai kegagalan yang dialaminya. Tapi rasanya sangat nyata. Dia kan masih anak bawang. Tidak aneh kalau akhirnya ia berhasil dikontrol oleh Lord Ido.
Dan yang paling membuat saya surprised adalah alasan kenapa Eon kehilangan naganya. Jenius. Begitu sederhana sampai saya tidak bisa menebaknya dari awal. Saya terlalu banyak mikir yang rumit-rumit padahal jawabannya jelas-jelas ada di sana. Itulah yang menyebabkan keberhasilannya di akhir itu belivable walaupun dia harus mengorbankan banyak hal.
Oh, saya suka sekali dengan Lord Ido. Jahatnya mantap. Oke, jangan tanya kenapa saya suka tokoh jahatnya. Soalnya porsi jahatnya pas. Bikin frustrasi heroinnya dan bikin frustrasi pembacanya (saya). Itulah yang bikin novel ini benar-benar seru dan hard to put down.
Jangan mengharapkan novel fantasi young adult yang penuh romance. Tidak ada cinta segitiga seperti Twilight, Vampire Diaries, or apalah. Eon murni bercerita tentang kebusukan dalam sebuah kerajaan dan perjuangan seorang heroin yang tidak punya kelebihan apapun membuktikan kesetiaannya pada rajanya.
Brilliant!
5/5
waduh, reviewnya benar-benar mengundang buat pengen baca, apalagi ratingnya bukunya di Goodreads di atas 4
ReplyDeleteayo dibacaaaa haha
Deletesama, jadi pingin baca juga. lagian bukunya seksi nih :)
ReplyDeletewih bukunya seksi hehe... covernya emang mencolok banget :)
Delete