Wednesday 13 June 2012

Yakuza Moon


Judul : Yakuza Moon
Penulis : Shoko Tendo
Tebal : 245 halaman
Penerbit : Gagasmedia

Selama ini kalau saya mendengar kata "Yakuza", saya selalu berpikir itu adalah dunia lain. Dunia mafia di mana kekerasan mewarnai kegiatannya. Waktu saya lihat buku ini di rak buku, saya sempat terpikir untuk tidak membacanya. Soalnya saya paling males baca yang sadis dan sinting. Tapi karena buku ini sempat ditayangkan di salah satu episode National Geography, saya jadi penasaran.

Buku ini adalah sebuah autobiografi dari Shoko Tendo, anak perempuan termuda dari seorang Yakuza. Hidupnya serba mewah di awal, namun seiring waktu berjalan sang ayah bangkrut karena ditipu sana-sini. Keadaan keluarga yang kacau-balau dan dikejar hutang membuat Shoko melarikan diri ke dunia remaja bebas yang tidak benar. Tidak hanya berpesta malam, seks bebas, narkoba, Shoko bahkan juga terlibat dengan para yakuza beristri dan berduit yang sanggup membayar kecanduannya juga tubuhnya. 

Sebuah penuturan yang sangat jujur. Shoko yang sudah terjatuh menyesali jati dirinya yang rusak namun sekali jatuh, dia tidak bisa dengan mudah kembali lagi. Godaannya terlalu besar. 

Saya tidak tahu bagaimana kehidupan orang-orang di Jepang sana. Saya juga tidak tahu apakah kejadian seperti ini memang banyak terjadi. Tapi terus terang kehidupan Shoko benar-benar jauh di luar bayangan saya. Dia itu rusak, serusak-rusaknya. Apakah pergaulan remaja Jepang memang segila itu? Saya juga tidak bisa berkomentar selain : Kenapa orang tua Shoko membiarkan anaknya bebas begitu saja?  Sepanjang membaca buku ini, saya tidak melihat reaksi orang tua Shoko mengetahui anaknya yang rusak. Si Shoko ini bahkan tidur dengan teman ayahnya yang sudah tua (bulukan, jelek, gendut), dipukul banyak pasangan tidurnya yang sakit jiwa... Hoekkkkk... Sumpah, parah banget. Anehnya, setiap kali dia mau berubah Shoko kerap kali kembali ke kebiasaan lamanya. 

Belum lagi suami kakaknya yang tukang judi terus-menerus meminta Shoko membayar hutangnya. Si Shoko mau pula diminta-mintain duit sama kakaknya. Hayah... Keluarganya kok edan tenan. Gila semua isinya. 

Tapi saya sungguh terhibur dengan buku ini. Lebih tepatnya sih seperti mendapat pencerahan dan dibukakan matanya (bahasanya lebay graoooo). Cukup membuat saya kaget karena ternyata di dunia luar memang ada kehidupan separah itu.

4/5

3 comments:

  1. duuh saya jadi teringat ada buku tentang yakuza (nonfiksi) yang belum saya baca :)

    ReplyDelete