Thursday, 24 March 2011

The Winner Stands Alone


Judul : The Winner Stands Alone
Penulis : Paulo Coelho
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Oke, gue berhasil menyelesaikan buku ini kemarin sore. Buku ini lumayan tebel sekitar 468 halaman dan gue butuh hampir seminggu buat abisin ini buku. Ceritanya bertipe spiritual dan inspirasional. Jadi, buku ini bukan tipe yang ceritanya rame dan bikin adrenalin elo meledak-ledak seperti sebuah karya thriller.

Buku ini kayaknya aslinya dalam bahasa Spanyol karena pengarangnya adalah orang Brazil. Tapi gue baca versi Indonesianya yang diterjemahkan oleh Gramedia.

Resensi di belakang buku :
Kesuksesan adalah racun yang penuh godaan.

Berlatarbelakang Festival Film Cannes, The Winner Stands Alone bukan hanya cerita tentang kemewahan dan dunia glamour para bintang, namun juga menuntun kita ke dalam perenungan dalam tentang kekuatan mimpi-mimpi kita serta nilai-nilai yang kita gunakan untuk mengukur diri sendiri.

Selama 24 jam kita diajak mengikuti jejak langkah Igor, pengusaha telekomunikasi kaya raya dari Rusia, yang merasa terpukul setelah ditinggal istrinya, dan memutuskan untuk menarik perhatian sang mantan istri dengan sebuah rencana gila. Dalam prosesnya, Igor bersilang jalan dengan Gabriela, aktris muda dan ambisius; Jasmine, model dari Rwanda yang menjadi pengungsi di Eropa; Javits, produser berpengaruh dan korup; dan Hamid, pengusaha yang memulai dari bawah dan sedang berada pada puncak kejayaannya. Kemunculan Igor mengubah hidup mereka selamanya.

Kisah yang intens ini membawa kita ke dalam lingkup orang-orang terkenal, sukses, dan bergelimang uang, namun juga menjadi cerminan mengejutkan tentang kedangkalan dan keganasan dunia di mana manusia saling memakan sesamanya


Menurut gue buku ini sangat bagus untuk ukuran inspirasi dan penjelasan dunia kelas atas. Gue selalu suka tipe cerita beginian tapi gue merasa ada yang kurang dari buku ini. Gue lebih suka buku Paulo Coelho yang gue baca sebelumnya, The Alchemist.


Mungkin karena The Alchemist lebih seperti dongeng sedangkan The Winner Stands Alone lebih real kali ya. Gue agak bosen baca bagian penjelasan tokoh-tokoh yang terlalu banyak dan nggak berkaitan. Pokoknya tokoh-tokoh itu dijelaskan karena mereka bakal dibunuh sama si tokoh utama.

Gue suka tokoh utamanya, Igor. Dia gila, psikopat, menganggap diri sendiri sebagai utusan Tuhan atau apalah, dan dia punya sakit hati karena ditinggal istrinya. Igor digambarkan sebagai pria berkharisma, kaya, tenang, dan berpenampilan rapi. Mungkin itu sebabnya polisi nggak pernah mengira orang seperti dia bisa menjadi pembunuh berantai.

Gue suka sama penjelasan kehidupan dunia selebritis dengan segala perjuangan dan kekejaman di dalamnya. Mulai dari para model yang harus tidur dengan atasannya supaya bisa sukses, beramah-tamah dalam pesta membosankan hanya supaya bisa dapat koneksi bagus, impian orang-orang yang polos dan belum mengerti dunia fashion, juga betapa manusia tak pernah puas. Paulo Coelho cukup gamblang dalam menggambarkan kalau manusia memang suka lupa berhenti setelah mencapai puncak. Selalu ada gunung untuk didaki.

Yang jelas, gue nggak mau jadi bagian dunia selebriti seperti itu. Semuanya fake dan penuh kebohongan. Mendingan hidup damai dan tenang di pedesaan, membuka peternakan seperti Clark Kent di film Smallville.

Udah ah ngelantur, hahaha...

Yah, untuk buku The Winner Stands Alone karya Paulo Coelho gue kasih bintang empat dari lima. Lumayan menginspirasi walau sedikit depresi soalnya tokohnya hampir semuanya mati. Pokoknya bukan bacaan yang ringan dan santai. Cukup berat, menurut gue.

Jadi pengen beli karya Paulo Coelho yang lain, mumpung Gramedia ada diskon 20% buat karya dia. Sayangnya, gue ada di Singapur. Sad...

Oke, selamat membaca.

Dreamer wants to hunt books,


:)

No comments:

Post a Comment