Tuesday, 28 December 2021

Now I Rise


 Judul: Now I Rise (The Conqueror's Saga #2)
Penulis: Kiersten White
Tebal: 471 halaman
Penerbit: Delacorte Press

Lada Dracul has no allies. No throne. All she has is what she s always had: herself. After failing to secure the Wallachian throne, Lada is out to punish anyone who dares to cross her blood-strewn path. Filled with a white-hot rage, she storms the countryside with her men, accompanied by her childhood friend Bogdan, terrorizing the land. But brute force isn t getting Lada what she wants. And thinking of Mehmed brings little comfort to her thorny heart. There s no time to wonder whether he still thinks about her, even loves her. She left him before he could leave her.

What Lada needs is her younger brother Radu s subtlety and skill. But Mehmed has sent him to Constantinople and it s no diplomatic mission. Mehmed wants control of the city, and Radu has earned an unwanted place as a double-crossing spy behind enemy lines Radu longs for his sister s fierce confidence but for the first time in his life, he rejects her unexpected plea for help. Torn between loyalties to faith, to the Ottomans, and to Mehmed, he knows he owes Lada nothing. If she dies, he could never forgive himself but if he fails in Constantinople, will Mehmed ever forgive him?

As nations fall around them, the Dracul siblings must decide: what will they sacrifice to fulfill their destinies? Empires will topple, thrones will be won . . . and souls will be lost.

Review:
Mau bagaimana baik dan penuh integritas seorang Lada Dracul, dia diciptakan penulis sebagai versi perempuan Vlad the Impaler. Tokoh sejarah tersebut tidak terkenal karena kebaikan dan kualitas bagus lainnya. Orang jahat pokoknya. Jadi, saya secara sadar menunggu kapan Lada berubah dari si remaja pemberani dan penuh api di dalam dirinya menjadi penjahat kejam tersebut.

Damn...

Buku ini terlalu bagus. Saya suka betapa kontrasnya Lada dan Radu. Saya suka sekali bagaimana Radu berkutat dengan pergulatan batinnya sebagai orang kepercayaan Sultan Mehmed, tapi juga berteman di antara orang-orang Konstantinopel. Jujur, saya jauh lebih menantikan cerita Radu dibanding Lada. Lebih tragis soalnya. Saya suka bagaimana penulis perlahan-lahan membuat tokoh ini broken. Bagus banget, sumpah. Radu mempertanyakan kepercayaannya terhadap agama Islam, jati dirinya di tengah dua pihak yang tidak bisa hidup berdampingan, moralitas dirinya saat menipu Konstantin serta menjalankan rencana Mehmed, perasaan dan keinginan kuatnya untuk mengambil hati Mehmed. Gilaaaa... So beautiful that I could cry.

Sementara itu, Lada yang masih memegang teguh cintanya pada Wallacia juga tidak kalah menarik sebagai karakter utama. Saya mungkin tidak bisa relate banyak dengan tokoh sekuat ini. Tapi dia adalah kekuatan yang membuat pasukan kecilnya mampu berdiri tegak menghadapi sebuah kekaisaran. Dia tidak takluk saat di-bully sebagai perempuan, dia juga tidak pernah ragu dalam mengambil keputusan. Saya mengaguminya untuk itu. Dan endingnya... Saya mungkin syok kalau tidak pernah menonton adegan Red Wedding di serial Game of Thrones. Tapi tetap saja. Merinding dong.

Saya harus langsung baca buku ketiga. Terlalu penasaran.

5/5


No comments:

Post a Comment