Judul: Bright We Burn (The Conqueror's Saga #3)
Penulis: Kiersten White
Tebal: 416 halaman
Penerbit: Delacorte
Haunted by the sacrifices he made in Constantinople, Radu is called back to the new capital. Mehmed is building an empire, becoming the sultan his people need. But Mehmed has a secret: as emperor, he is more powerful than ever . . . and desperately lonely. Does this mean Radu can finally have more with Mehmed . . . and would he even want it?
Lada's rule of absolute justice has created a Wallachia free of crime. But Lada won't rest until everyone knows that her country's borders are inviolable. Determined to send a message of defiance, she has the bodies of Mehmed's peace envoy delivered to him, leaving Radu and Mehmed with no choice. If Lada is allowed to continue, only death will prosper. They must go to war against the girl prince.
But Mehmed knows that he loves her. He understands her. She must lose to him so he can keep her safe. Radu alone fears that they are underestimating his sister's indomitable will. Only by destroying everything that came before--including her relationships--can Lada truly build the country she wants.
Claim the throne. Demand the crown. Rule the world.
Review:
Ini buku gila. Beneran dah. Isinya orang-orang yang membuat keputusan tanpa memikirkan nyawa orang lain. Astaga. Terkadang saya juga bingung dengan orang-orang zaman dulu yang berperang sepanjang hidupnya. Mungkin mereka memang sudah mati hati nuraninya. Atau bisa juga mematikan hati nurani setiap harinya.
Satu-satunya yang sangat manusiawi hanyalah Radu. Pergulatan batinnya terasa sangat nyata dan itu membuat saya semakin menyukai karakter ini. Dari yang awalnya bikin kesal karena dia lemah di hadapan cintanya pada sang sultan, dia berubah menjadi seorang pelindung yang sejujurnya punya otak brilian. Hanya dia yang bisa memengaruhi Lada, si maniak kejam yang dasar kejahatannya bisa dipahami. Sebagai bangsa kecil, Lada tahu kalau dirinya tidak punya sumber daya yang cukup untuk mengalakan Kekaisaran Ottoman. Terpojok, dia melakukan kegilaan-kegilaan untuk bisa menghancurkan mental pasukan Sultan Mehmed.
"War made monsters of them all."
Mungkin banyak orang akan merasa Lada terlalu hitam dan gelap sebagai salah satu tokoh utama. Saya juga merasa kalau ini sebuah fiksi, perubahan Lada agak terlalu drastis. Tapi karena penulis sebisa mungkin menyampaikan sejarah secara benar, saya mengerti kenapa semua adegan itu ada di buku ini. Boleh dibilang, buku ini sukses menceritakan sejarah dan juga menambahkan sedikit kreativitas penulis yang membuat segalanya tak terlupakan.
Oh, ya. Adegan Radu dan Cyprian bertemu setelah sekian lama... Who cut the onions?
Seri The Conqueror's Saga:
1. And I Darken
2. Now I Rise
3. Bright We Burn
5/5
No comments:
Post a Comment