Monday 19 September 2011

A Little Princess


Judul : A Little Princess
Penulis : Frances Hodgson Burnett
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
 
Resensi :
Ketika baru datang ke London dan menjadi murid di sebuah sekolah asrama bergengsi, Sara Crewe memiliki segalanya----pakaian-pakaian indah, boneka-boneka cantik, dan ayah yang selalu memenuhi segala keinginannya. Hidupnya nyaris sempurna, sampai hari ulang tahunnya yang kesebelas. Sara mendapat kabar pahit bahwa ayahnya meninggal dan tidak mewariskan apa pun padanya. Gurunya, Miss Minchin, membencinya dan memperlakukannya dengan kejam, karena dia telah jatuh miskin. Kini Sara mesti menghadapi kesulitan-kesulitannya dan membuktikan bahwa dia tetap seorang "putri raja" yang bisa bertahan dalam menghadapi masa-masa berat itu.

Saya pertama kali mengetahui karya ini dari buku Princess Diaries-nya Meg Cabot. Di situ ada quote-quote dari buku ini, namun saya tidak pernah tertarik untuk membacanya karena mungkin nggak kepikiran.

Sampai saya lihat buku ini di Gramedia. Wow, saya langsung tanpa pikir panjang beli deh.

Buku ini adalah buku anak-anak. Rasanya seperti kembali ke masa lalu sewaktu saya membaca karya Enid Blyton seperti Lima Sekawan dan Murid-murid St Clair. Mungkin itu juga karena saya sudah lama tidak membaca genre ini.

Menurut saya, buku ini layak dibaca oleh semua orang. Sara Crewe, tokoh dalam cerita ini sangatlah patut ditiru. Dia suka sekali berimajinasi sehingga ia bisa terus berpikir positif sewaktu dalam kesusahan. Dia juga selalu berbuat baik. Sampai akhirnya kebaikannya itu membuahkan kebahagiaan dalam hidupnya.

Menceritakan gadis sebelas tahun yang kaya dan sangat dimanja ayahnya. Namun itu tidak membuat Sara tinggi hati. Dia selalu penuh kasih sampai akhirnya ayahnya meninggal dan tidak meninggalkan warisan satu senpun. Ia harus bekerja di sekolahnya karena gurunya sangat jahat. Dia harus tinggal di bilik bawah atap yang jelek. Tapi ia selalu berpikir kalau dia sedang berada di penjara Bastille seperti tahanan Napoleon. Lalu ia selalu beranggapan bilik jeleknya itu bagus karena ia bisa melihat pemandangan lewat jendelanya. Mungkin terkesan menghibur diri tapi memang berpikir positif adalah salah satu hal tersulit yang pernah dilakukan.

Seperti apa yang dikatakan Natalie Glebova, Miss Universe 2005 saat ditanya "What is the biggest challenge in your life?", dia menjawab, "The biggest challenge in my life is always trying to stay positive. I consider myself the kind of person who always looks at the glass half full instead of half empty. And even though sometimes in difficult times it's hard to look at life this way, I always try to maintain the positive look in life." Yah, dialah Miss Universe yang paling saya ingat gara-gara jawabannya itu.

Kembali ke Sara Crewe, dia selalu percaya dirinya seorang putri yang identitasnya tidak diketahui. Dia menganggap hidup sebagai cerita yang bisa dia karang sesukanya. 

"Apa pun yang terjadi,"katanya, "ada satu hal yang tidak akan berubah. Jika aku benar-benar seorang putri, walaupun dengan baju kumal dan compang-comping, aku tetap bisa menjadi seorang putri. Mudah bagiku untuk menjadi seorang putri jika aku berpakaian mewah, tapi lebih memuaskan jika aku bisa menjadi putri dan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya."  

Empat bintang. Keren banget ceritanya. Bukan rame atau apa, tapi moralnya bagus. Buku yang sangat tepat dibaca untuk anak-anak. Biarkan mereka percaya akan keajaiban. 

Everyone can be a princess if they want to believe it :D Miracles do happen, folks!

Tambahan quote dari goodreads dalam bahasa aslinya :

“When you will not fly into a passion people know you are stronger than they are, because you are strong enough to hold in your rage, and they are not, and they say stupid things they wish they hadn't said afterward. There's nothing so strong as rage, except what makes you hold it in--that's stronger. It's a good thing not to answer your enemies.”

Makjang, mantap!!!

Dreamer has an addiction *quoting from Dexter, the serial killer without feelings, brrrr...


:) 

No comments:

Post a Comment