Monday, 30 December 2024

The Magpie Bridge


Judul : The Magpie Bridge
Penulis : Liu Hong
Tebal : 400 halaman
Penerbit : Quills Book Publisher Indonesia

Suatu ketika Jiao Mei terjaga dari tidurnya di tengah malam. Ia merasa dibangunkan seorang perempuan yang mengaku sebagai neneknya. Ia coba menghalau kejadian itu dari benaknya dan menganggapnya hanya sebagai bunga tidur. Hanya sebuah mimpi karena ketegangannya menghadapi ujian yang akan segera tiba, juga kelelahan dan kerinduannya akan makanan Sichuan. Semua itu membuat Jiao Mei merasa asing dengan dirinya sendiri. Ditambah Barbara, teman serumahnya, membuatnya semakin terganggu dengan sikapnya yang eksentrik. Suasana di sekitar Hampsted, tempat tinggal mereka pun semakin aneh. Semua ini memaksanya untuk mengakui bahwa tamu malam harinya itu memang benar neneknya, dan bahwa pesan yang disampaikannya bahwa Jiao Mei sedang mengandung anak dari pacarnya yang orang Inggris adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkirinya.

Sementara itu pada saat yang bersamaan, Tie Mei, nenek Jiao Mei, sedang berada di London untuk urusan bisnis: menyusun lembaran berumur ratusan tahun, yang sangat mempengaruhi hubungannya dengan Jiao Mei. Keterkejutannya akan budaya asalnya yang rumit, membuat Jiao Mei berusaha untuk membuka rahasia di balik hancurnya ikatan dalam keluarganya.

Review:
Sebenarnya ide di buku ini bagus. Saya suka cerita saga yang menghubungkan generasi. Tapi sayangnya eksekusi ceritanya tidak bagus. Penulisan karakternya terasa kosong dan tidak membuat penasaran. Saya tidak bisa relate dengan Jiao Mei. Bahkan hubungannya dengan pacarnya yang orang Inggris juga serasa ganjil. Masa pacarnya marah karena Jiao Mei hamil, tapi terus beberaa hari kemudian mereka baikan lagi seakan tidak terjadi apa-apa?

Kisah masa lalu nenek Jiao Mei cukup menarik. Tapi sekali lagi itu hanya karena cerita di masa sejarah itu membuat saya penasaran. Apalagi ada bagian yang tragis. Saya mengerti kenapa dia mendatangi Jiao Mei dalam mimpi. Semuanya berhubungan. 

Mungkin karakter yang saya suka di buku ini adalah Barbara, si orang Inggris yang menikah dengan ayah Jiao Mei. Dia hanyalah ibu tiri, tapi hatinya baik sekali. Bahkan sekalipun dia tidak sepenuhnya memahami karakter ayah Jiao Mei yang berbeda budaya dengannya, dia benar-benar tulus. 

Saya tidak tahu apakah terjemahannya yang kurang bagus, tapi saya merasa ada yang kurang dari buku ini. Mudah dilupakan sekali.

2/5



 

No comments:

Post a Comment