Judul: An Ember in the Ashes (An Ember in the Ashes #1)
Penulis: Sabaa Tahir
Tebal: 464 halaman
Penerbit: Harper Voyager
LAIA is a Scholar living under the iron-fisted rule of the Martial Empire. When her brother is arrested for treason, Laia goes undercover as a slave at the empire's greatest military academy in exchange for assistance from rebel Scholars who claim that they will help to save her brother from execution.
ELIAS is the academy's finest soldier-- and secretly, its most unwilling. Elias is considering deserting the military, but before he can, he's ordered to participate in a ruthless contest to choose the next Martial emperor. When Laia and Elias's paths cross at the academy, they find that their destinies are more intertwined than either could have imagined and that their choices will change the future of the empire itself. Vow your blood and body to the empire. Keep your heart for yourself.
Review:
Novel bergenre Fantasi remaja dewasa (YA/Young Adult) terkenal kurang bagus di mata dunia literasi. Apalagi yang isinya sangat mengikuti formula. Karakter-karakternya tidak jelas, romance-nya tidak bisa dipercaya, plotnya terlalu mudah dan tidak masuk akal, dan segudang alasan lainnya. Tapi saat saya menemukan yang bagus, buku itu akan menjadi buku favorit saya sepanjang masa, lebih memorable dibanding buku lain yang pernah saya baca. Pada dasarnya, saya membaca untuk masuk ke dunia berbeda dan melarikan diri dari keseharian yang membosankan. Membaca untuk pengetahuan, menumbuhkan empati, dan mengenal dunia lebih banyak itu bagus. Tapi menurut saya, tidak ada yang bisa mengalahkan genre YA fantasy yang karakter-karakternya memiliki pengembangan karakter yang bagus. Karena biasanya... romance-nya juga sangat magis.
Dan buku ini adalah salah satunya. Dari sekian banyak YA fantasy yang saya baca belakangan ini, buku ini berhasil menjadi buku yang menarik perhatian saya banget. Dua tokoh utamanya beneran berbeda jauh. Laia dia awal buku saja sangat pengecut dan agak bodoh. Dia nekad menjadi budak yang dipekerjakan pada jenderal militer yang terkenal kejam. Dia harus memata-matai jenderal itu dan mendapatkan informasi penting bagi ketua grup pemberontak yang didatanginya. Jika dia berhasil, dia akan mendapatakan bantuan pasukan untuk menyelamatkan kakak laki-lakinya di penjara. Dan... sumpah. Laia itu kayak hidup di sekitar ranjau yang mengerikan. Saya sampai takut sendiri dia ketahuan.
Di sisi lain ada Elias yang merupakan salah satu anak emas di akademi militer tempat Laia bekerja. Elias ini membenci sistem kejam di akademi tersebut dan ingin kabur. Namun sehari sebelum dia kabur, dia mendapatkan ramalan tentang hidupnya sendiri. Bagian ini sangat misterius dan justru karena itulah saya langsung penasaran sekali dengan jalan hidup Elias. Yah, untuk ukuran hero YA fantasy mungkin dia tidak sekeren dan sefavorit itu. Tapi dia sangat real. Hubungan persahabatannya dengan Helen, perjuangannya dengan sesama murid akademi, rahasianya yang membuat dirinya merasa sendirian... Ugh. Kena deh saya.
Dua orang terbuang dan kesepian di tengah dunia yang kejam. Mereka bertemu dan perlahan saling mengenal walaupun saling tidak percaya satu sama lain. Sialan. Tipe romance saya banget.
Mau ngomong apa lagi? Salah satu buku terbaik yang saya baca tahun ini.
5/5
No comments:
Post a Comment