Judul : With or Without You
Penulis : Prisca Primasari
Tebal : 233 halaman
Penerbit : Gagasmedia
Apa jadinya jika Gris, pria pengkhayal dan pelupa itu, hidup tanpa Tulip yang penyabar dan teratur? Dahulu, hal itu tak pernah terlintas di benaknya. Mereka saling menyayangi dan seakan telah ditakdirkan untuk saling melengkapi.
Namun, hidup selalu menyembunyikan sesuatu. Menjelang hari bahagia mereka, ketakutan diam-diam menyusup di hati Gris. Kecerobohannya mungkin akan membuat Tulip pergi dari hidupnya.
Gris tak pernah membayangkan itu terjadi karena selama ini keinginannya tak tak banyak: hanya ingin membahagiakan Tulip dan tetap bersamanya. Namun, hidup selalu punya teka-teki. Apa jadinya cinta tanpa kebersamaan? Bagaimana jika itu yang terbaik yang ditawarkan hidup kepadamu?
Keresahan menggelayuti hati Gris. Adakah kesempatan untuk mengubah akhir cerita menjadi seperti yang seharusnya?
Namun, hidup selalu menyembunyikan sesuatu. Menjelang hari bahagia mereka, ketakutan diam-diam menyusup di hati Gris. Kecerobohannya mungkin akan membuat Tulip pergi dari hidupnya.
Gris tak pernah membayangkan itu terjadi karena selama ini keinginannya tak tak banyak: hanya ingin membahagiakan Tulip dan tetap bersamanya. Namun, hidup selalu punya teka-teki. Apa jadinya cinta tanpa kebersamaan? Bagaimana jika itu yang terbaik yang ditawarkan hidup kepadamu?
Keresahan menggelayuti hati Gris. Adakah kesempatan untuk mengubah akhir cerita menjadi seperti yang seharusnya?
Review:
Ini karya pertama Prisca Primasari yang buat saya rasanya realistis. Biasanya penulis cenderung punya gaya yang magis dan seperti dongeng. Tapi untuk buku ini, saya tidak mendapatkan kesan itu.
Konflik cerita di buku ini sangat sederhana. Tentang dua orang yang sudah mau menikah, tapi tiba-tiba si pria dipecat dari pekerjaannya. Di dunia nyata, pekerjaan dan stabilitas keuangan adalah kunci untuk pernikahan yang sangat penting. Banyak sekali pernikahan yang hancur dan berantakan hanya karena kurang uang. Yah, begitulah. Pernikahan orangtua saya juga begitu. Jadi, buat saya konflik seperti ini sangat realistis.
Tapi kembali lagi ini kan cerita romansa. Kesannya kok Gris mudah sekali menyerah dan harus putus dari Tulip hanya karena dipecat dan tidak ada pekerjaan. Buat saya, itu malah keputusan yang masuk akal ya. Atau setidaknya pernikahannya ditunda dulu.
Sebenarnya kalau mau jujur, ceritanya terlalu sederhana. Kedua tokoh utama tidak punya karakter yang unik ataupun menonjol sehingga tidak bisa membawa konflik cerita dengan menarik. Penyelesaian masalah juga terlalu mudah sehingga tidak terasa berarti.
Saya rasa buku ini bukan karya terbaik dari penulis.
2/5
No comments:
Post a Comment