Sunday 30 October 2016

The Shadow Throne


Judul : The Shadow Throne (The Ascendance Trilogy #1)
Penulis : Jennifer A. Nielsen
Tebal : 352 halaman
Penerbit : Scholastic

One war.
Too many deadly battles.
Can a king save his kingdom, when his own survival seems unlikely?

War has come to Carthya. It knocks at every door and window in the land. And when Jaron learns that King Vargan of Avenia has kidnapped Imogen in a plot to bring Carthya to its knees, Jaron knows it is up to him to embark on a daring rescue mission. But everything that can go wrong does.

His friends are flung far and wide across Carthya and its neighbouring lands. In a last-ditch effort to stave off what looks to be a devastating loss for the kingdom, Jaron undertakes what may be his last journey to save everything and everyone he loves. But even with his lightning-quick wit, Jaron cannot forestall the terrible danger that descends on him and his country. Along the way, will he lose what matters most? And in the end, who will sit on Carthya's throne?
 


Review:
Kenapa ya banyak buku bagus? Setelah menghabiskan seri The Lunar Chronicles yang super epik, sekarang ada buku ini. Jaron!!! Kyaaaa!!!!

Sekalipun sudah berhasil mengambil hati para dewan dan rakyatnya, tugas Jaron belum selesai. Kini kerajaan-kerajaan tetangga Carthya mendeklarasikan perang padanya. Raja Vargan bahkan menculik Imogen karena tahu Jaron menyukai gadis itu.

Seperti biasa, Jaron harus menggunakan kecerdikan dan ide gilanya untuk membereskan kekacauan kerajaannya. Walaupun mentalnya jatuh setelah melihat Imogen terpanah dan meninggal, ia tetap harus bangkit menyelamatkan rakyatnya. Sialnya, dia hanya punya sedikit orang yang bisa dipercayainya untuk menjaga setiap sisi perbatasan.

Wow! Jennifer A. Nielsen berhasil menciptakan tokoh keren, kurang ajar, lucu, cerdik, dan juga pantas menjadi raja. Pada akhirnya, saya salut pada Jaron. Dia berjuang mendapatkan tahtanya dengan susah payah. Semua tindakannya akhirnya berhasil membuktikan dirinya sebagai kandidat yang sangat pantas untuk memerintah Carthya. Mana ada raja yang dites sedemikian rupa supaya mendapat pengakuan? Sumpah, Jaron terlalu keren. Masih dengan wit-nya yang kok-bisa-ya-kepikiran, jailnya, percaya dirinya, dan triknya yang hebat, saya tetap dibuat terpesona sama tokoh satu ini. Sudahlah, Jaron nomor satu buat saya. Hehe...

Secara keseluruhan, saya masih lebih suka buku keduanya. Entah kenapa saya merasa pace di buku ini agak terlalu cepat. Tapi tetap tidak membosankan karena ada si Jaron. Keukeuh.

Endingnya mungkin kurang detail. Saya maunya lebih panjang walau tetap saja keren karena ada si Jaron. Ini kenapa diulang-ulang terus sih, nggak ada kata-kata lain apa?

Seri The Ascendance Trilogy:
1. The False Prince
2. The Runaway King
3. The Shadow Throne

5/5

No comments:

Post a Comment