Sunday 9 October 2016

Gloomy Gift


Judul : Gloomy Gift
Penulis : Rhein Fathia
Tebal : 288 halaman
Penerbit : Bentang Pustaka
Kupandangi kamu dengan wajah memelas. Berharap kamu mau menyingkap apa yang sedang kita alami sekarang. Kamu tetap pada pendirianmu, bungkam. Pura-pura tak ada hal besar yang baru saja terjadi.

Bagaimana mungkin semua baik-baik saja? Di hari pertunangan kita, segerombolan orang menyerbu rumah. Tembakkan diletuskan. Peluru. Jeritan orang-orang. Dan, kamu membawaku kabur masih dengan kebaya impian yang kini terasa menyiksa dipakai di saat yang tak sepantasnya.
Hari yang seharusnya bahagia, menjelma tegang dan penuh tanya. Kenapa kita harus lari? Belum cukupkah aku mengenalmu sejauh ini?

Aku tak siap menyambut kenyataan. Tak siap jika harus kehilangan. Tak kuat menahan rasa takut yang berkepanjangan.


Review:
Ah, akhirnya saya tahu kenapa buku ini sempat terkenal. Ini novel action romance lokal pertama yang saya baca. Wow. Dan tidak jelek, lho. Bagus malah. Memang, saya bukan penggemar novel yang banyak action-nya. Tapi buku ini cukup keren.

Bayangkan betapa kagetnya Kara saat hari pertunangannya dihancurkan oleh segerombol preman yang membawa senjata. Zeno, calon suaminya membawanya kabur demi menyelamatkan nyawanya. Zeno, pria sempurna yang dicintainya sepertinya tidak lagi dikenalnya. Pria itu punya rahasia.

Seiring dengan kejar-kejaran antara penjahat dan Zeno, Kara akhirnya tahu kalau Zeno bergabung dalam organisasi rahasia yang berhubungan dengan pembunuhan dan kejahatan tingkat tinggi. Merasa takut dan tidak percaya lagi pada Zeno, Kara berkali-kali berusaha kabur.

Kisah ini diceritakan dari sudut pandang anggota organisasi Zeno serta dari sudut pandang penjahatnya. Lumayan menegangkan saat ditunjukkan kalau si penjahat tampak selangkah lebih maju. Saya sampai tidak bisa berhenti membaca saking serunya.

Tokoh-tokoh sampingannya lumayan menyenangkan dan unik. Mulai dari adik Zeno yang lebih fun dan nggak serius dibanding Zeno, si dua cewek keren: yang satu ahli senjata dan satu lagi hacker... Sayangnya, saya tidak begitu suka dengan Kara yang terkesan lemah dan princess banget. Tapi mungkin tujuannya supaya Zeno-nya terlihat lebih macho dan keren karena selalu berhasil menyelamatkannya. Meh.

Yang bikin saya kasih bintang empat adalah ending-nya. Saya suka dengan keputusan penulis untuk membuat happy ending Kara dan Zeno tidak instan. Bertahun-tahun dan bahkan terkesan menggantung. Saya suka itu.

4/5

No comments:

Post a Comment