Friday, 30 November 2012

Negeri Para Bedebah


Judul : Negeri Para Bedebah (Negeri Para Bedebah #1)
Penulis : Tere Liye
Tebal : 440 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Thomas adalah seorang konsultan keuangan yang sangat terkenal. Ia suka memberi ceramah-ceramah ekonomi tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Jam kerjanya sangat sibuk.

Suatu malam, seseorang datang memintanya pulang. Ternyata dia adalah utusan Om Liem. Thomas sudah bertahun-tahun membenci Om Liem karena menganggap pamannya menyebabkan kematian kedua orang tuanya. Namun ia setuju untuk menemui Om Liem karena saat itu sang paman terlibat kasus yang melibatkan Bank Semesta dan juga kerusakan nama baik pamannya. Dan terutama Thomas mengenal dua orang yang mengurus kasus itu. Ia ingin membalas dendam.

Rencana mendadak langsung dibuat. Thomas mengatur agar pamannya bisa kabur dan ia menyusun cara agar ia bisa menyelamatkan Bank Semesta. Dengan menggunakan koneksinya yang luar biasa banyak dan juga uang, Thomas memulai permainannya. Ia yang sebelumnya sangat idealis dan menentang kejahatan keuangan terjerumus dalam permainan kotor hanya demi membalas dendam masa lalunya.

Kesan:
Fast-paced action and suspense. Saya benar-benar tidak menyangka kalau isi buku ini ternyata berbau action. Selama ini saya mengira Tere Liye adalah penulis yang lebih banyak menceritakan kehidupan sederhana dan keluarga yang menginspirasi. Saya jadi agak kaget juga pas baca buku ini. 

Saya suka dengan tokoh Thomas yang sangat cerdik dan tidak mudah menyerah. Di awal cerita kesan tokoh ini adalah sombong dan sok tahu. Dia menjabarkan teori ekonomi dan politik dengan percaya diri (terus-terang saya agak bingung dengan bagian ini soalnya saya buta ekonomi, eaaaaaa =.=). Namun semakin ke belakang, saya beneran salut dengan akal bulusnya. Walaupun memang, petualangan Thomas ini agak tidak masuk akal dan terlalu mudah. Saya cukup tegang saat membacanya tapi tidak sampai bikin saya gemas dan kesal. Soalnya hampir selalu Thomas yang menang dalam setiap keadaan.

Cerita dan temanya sangat bagus. Membahas kebobrokan dan korupsi dalam sistem pemerintahan. Dan yang pasti tidak jauh-jauh dari tema uang. Semuanya berawal dari uang dan dilawan oleh uang. Benar-benar cocok dengan judulnya. Negeri para bedebah. Bedebah pecinta uang. Yah, siapa sih yang tidak suka uang? Nggak ada uang, nggak bisa hidup.

Yang saya sesalkan hanya endingnya yang sedikit menggantung. Sebenarnya tidak apa-apa sih. Hanya saja cerita suspense seperti ini selalu ada yang aneh, semacam plot hole. Jadi, endingnya jangan digantung karena saya jadi merasa ceritanya berseri. Masih banyak yang bisa dibahas, soalnya. Tapi secara keseluruhan, cerita ini sangat menghibur.

Catatan: Review buku ini dibuat sesuai dengan tema membaca BBI bulan ini, buku-buku pemenang atau yang masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award (KLA). Diterbitkan bersama anggota lain pada hari Jumat, 30 November 2012.

4/5

Friday, 23 November 2012

The Iron King


Title : The Iron King (The Iron Fey #1)
Writer : Julie Kagawa
Number of Page : 363
Publisher : Harlequin Teen

Meghan Chase was a girl that easily forgotten. She lived in a farm with her mother, stepfather, and stepbrother. She went to school like everybody else. She even had a crush with a popular guy.

The day before her sixteenth birthday, her 4-year-old stepbrother--Ethan--asked her to check his bedroom. Ethan believed there was a bad man hiding in his closet. She didn't think much about this until she found that his brother had changed. Ethan attacked her and luckily Meghan's best friend, Robbie Goodfellow came to save her.  

Robbie told Meghan that Ethan had been exchanged with a changeling. He believed Ethan was in Nevernever, the world of faeries. At first, Meghan thought he was joking. But, the reality that Robbie told her next was even more shocking.

Meghan was a half-breed between a human and faery. His father was Oberon, the king of faeries in Summer Court. And Robbie's real name was Robin Goodfellow or Puck who was a character from Midsummer Night Dream by Shakespeare, the same as King Oberon and Queen Titania. Puck was sent by Oberon to the human's world to protect Meghan.

Although she didn't believe Puck, she followed him to Nevernever because she wanted to save her brother. She was amazed with the world of faeries and she met a lot of magical creatures along the way. Goblins, redcaps, trolls, nymphs, and many others. She even met the arrogant and mysterious cat named Grimalkin who saved her from goblins. After that, she went to the Summer Court and met his biological father.

Nevernever was separated into two worlds, Winter Court (Unseelie) and Summer Court (Seelie). Both courts hated each other and were enemies for thousand years. When Meghan came to the Summer Court, there was a meeting between both courts. And it was when she met Ash, the youngest prince of Winter Court.

When the meeting was disturbed by a monster, Meghan ran away. She wanted to find Ethan, not wasted time in Summer Kingdom. With a help from Grimalkin and Puck, she reached Winter Court. However, Ash was already there to catch her. The queen of Winter Court, Mab, had ordered Ash to bring Meghan because the queen knew that she was Oberon's daughter.

There was a rule in faery world. When you wanted something, you had to pay back the favors. Meghan suggested a contract. She would be willingly captured by Ash without resistance, but only after he helped her saving his brother. Ash agreed although he hated being around Puck. Ash and Puck were enemies for centuries because Puck had caused the death of Ash's former girlfriend.

And the journey continued... They found that there was the third kingdom in the Nevernever, Iron Kingdom. Ethan was caught by the Iron King and Meghan should go to the Iron Realm. However, iron was the weakness of faeries. Faeries could not survive around irons, but Ash didn't care. She accompanied Meghan through the Iron Realm although he was getting weaker and weaker as the time went by.

Puck was injured, Grimalkin didn't want to come to Iron Realm, and Ash was dying. Only Meghan who was immune to iron could beat the Iron King. Without fighting experience, without proper knowledge of her summer magic, Meghan alone faced the Iron King. Could she win and save her brother?

In my opinion:
Wow. I only can say: Wow. I am amazed with the description. I can picture the Nevernever in my head so clearly that I feel like watching a film. I really like the concept, using the Midsummer Night Dream characters. And the genius part is the Iron Kingdom. Summer and Winter feys existed because of human dreams, the arts, the fictions wrote by humans, and human imaginations. Iron feys? They came from the logical parts of human brain, science, and technology. Cool.

The characters are adorable. Meghan was strong and smart. She could defeat her enemies only with her brains. Sometimes what she said was so clever that I laughed. But, my favorite character was Grimalkin. The cat was really funny, wicked, and cute. He was bad sometimes, but I could spare him since he was a cat. I also like Puck. He was annoying, funny, and witty, as a faery should be. I always think that faeries are as naughty as Puck. But, Puck was more cool. He had ability to multiply and turn himself into animals. He was a trickster and jester. Everything he said and did always made me laugh. 

As any young adult fantasies, there was a love triangle. But in this book, the love triangle was not so much since the adventures were more emphasized than the romance. Meghan, Ash, and Puck. Actually I haven't made decisions to side with whom. Meghan loved Ash, although I didn't know why. It seemed it was because of Ash's looks. She kept saying about how gorgeous and attractive Ash was. But, it could also because Ash saved her many times. Ash even accompanied her in Iron Realms although he knew he could be dead. Moreover, I couldn't catch Ash's character in this book. He was quiet most of the time and seemed so perfect. When he kissed Meghan, I didn't know what he was actually thinking. Well, blame the first POV. Maybe I could know more about Ash in the next book.

Anyway, it was a perfect reading!

5/5

Thursday, 22 November 2012

Unbelievable


Judul : Unbelievable (Glam Girls: Rashi and The Clique #3)
Penulis : Winna Efendi
Tebal : 262 halaman
Penerbit : Gagasmedia

Popularitas adalah segalanya...

Maybella bangga menjadi kelompok paling keren di sekolahnya. Kelompok itu terdiri dari Rashi, Adriana, Marion, dan dirinya. Mereka adalah cewek-cewek paling fashionable, keren, dan terkenal. 

Dan Maybella punya rahasia... Ia tidak suka menjadi yang kedua dari Rashi. Masalahnya, Rashi adalah fashion designer terkenal yang blognya digemari banyak orang. Dan sebelum dia kenal Rashi, dia adalah model paling cantik dan paling disukai. Ia ingin mencuri tahta nomor satu itu dari Rashi.

Marion mengetahui rahasia Maybella itu. Dia memeras Maybella, menyuruh cewek itu membelikannya berbagai macam baju-baju mahal, menuntut servis antar jemput, dan lain-lain. Maybella kesal, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ia takut Rashi mengucilkannya. Dan sekali Rashi membencinya, ia akan langsung didepak keluar dari kelompok keren mereka. Reputasinya akan hancur.

Namun mana ada rahasia yang selamanya tersimpan rapat? Saat segalanya terbuka, Rashi benar-benar mengusirnya dan merusak nama baiknya hingga tidak ada satu orang pun yang mau menerima Maybella lagi. 

Apa yang akan Maybella lakukan untuk membalas dendam?

Kesan:
Glam Girls series ini mungkin terinspirasi dengan Gossip Girl. Saya tidak tahu itu benar atau tidak. Yang jelas ceritanya berpusat di sekitar orang kaya, fashion, dan popularitas. Gosip dan hinaan yang lebay bertebaran di buku ini. Merk-merk juga cukup banyak ditonjolkan. Bahkan makiannya saja bukan "For God's sake" tapi "For Channel's sake". Ya, ampun...

Cerita seperti ini menghibur. Terutama kalimat-kalimat sarkastis dan hinaannya yang menusuk hati. Menurut saya itu jujur dan saya rasa memang seperti itulah dunia kalangan atas. Lucu sekali. Hal-hal kecil saja dibesar-besarkan. Dan mau bagaimanapun saya tidak bisa simpatik pada tokoh-tokoh kejam dan sombong di buku ini. Saya tidak suka orang-orang seperti ini, tapi anehnya saya suka sekali membaca kisah mereka. (memang aneh saya ini =.=)

Seperti biasa, saya selalu jatuh cinta dengan bahasa penulisan Winna Efendi yang rapi dan mengalir. Kok bisa sih menulis dengan bahasa yang sangat enak dibaca seperti itu? Beneran kagum saya. Hehe...

Buku ini sangat cocok bagi penggemar kehidupan glamor seperti Gossip Girl. Annoying sometimes but quite interesting. 

Seri Glam Girls: Rashi and The Clique :
1. Glam Girls
2. Reputation
3. Unbelievable

3/5

Monday, 19 November 2012

Suddenly You


Judul : Suddenly You
Penulis : Lisa Kleypas
Tebal : 384 halaman
Penerbit : Avon

Amanda Briar bertekad membuat dirinya tidak perawan lagi di ulang tahunnya yang ke-30. Ia meminta Madame Bradshaw menyiapkan laki-laki sebagai kado untuknya.

Di hari yang ditentukan, Amanda malah ingin membatalkan keinginan konyolnya itu. Namun saat seorang pria muncul di tangga rumahnya malam itu, ia pun tertegun. Ia tertarik namun juga takut saat pria itu merayunya.

Tapi tidak terjadi apa-apa malam itu. Mereka berpisah dan memutuskan agar tidak bertemu lagi.

Jack Devlin tidak pernah menyangka kalau maksud Madame Bradshaw yang menyuruhnya ke rumah Amanda adalah untuk menjadi pelacur pria bagi wanita itu. Tujuan awalnya adalah untuk mengajukan penawaran menerbitkan buku Amanda di perusahaan pernerbitan bukunya. Dan yang lebih tidak disangka lagi, ia ternyata tertarik pada wanita itu.

Lalu keduanya bertemu di sebuah pesta. Betapa kagetnya Amanda saat mengetahui status Jack sebenarnya. Ia marah karena ditipu namun Jack dengan luwesnya mengabaikan kemarahan Amanda dan mengajukan kontrak kerja sama. Tadinya Amanda menolak, namun karena penawaran Jack sangat tinggi, ia pun setuju.

Berawal dengan rekan kerja, mereka pun berteman. Amanda menyukai Jack dan memutuskan untuk menjadi wanita simpanan pria itu secara diam-diam. Kontrak hubungan pun dibuat untuk berlangsung tiga bulan.

Sayangnya, Amanda memutuskan kontrak tersebut sebelum waktunya. Jack sangat marah karena ia sebenarnya mulai jatuh cinta pada wanita itu. Namun ia tidak berbuat apa-apa dan menganggap kalau dirinya tidak pantas bagi gadis itu. Dengan latar belakang dan masa lalu yang kelam, Jack pun menyadari kalau dirinya harus mundur. Di sisi lain, Amanda memutuskan untuk mencari gentleman lain yang lebih aman dan tidak bisa menghancurkan hatinya seperti Jack.

Dan apa yang akan dilakukan Jack saat pria lain melamar Amanda?

Kesan:
Saya hampir tidak pernah kecewa dengan Lisa Kleypas. Saya selalu suka konflik yang diciptakannya untuk setiap tokoh-tokohnya.

Buku ini juga sama. Saya suka dengan kedua tokoh utama. Jack yang tampak ambisius dan egois, ternyata adalah sosok yang sangat peduli pada orang-orang lemah di sekitarnya. Amanda juga berpendirian kuat dan bisa memutuskan apa saja hal yang diinginkannya. Saya suka dengan interaksi-interaksi di antara mereka. Dan terutama Lisa Kleypas memberikan jeda yang cukup lama bagi kedua tokoh untuk saling mengenal dan berteman dulu, sebelum melangkah ke arah hubungan cinta. Sweet banget, pokoknya. Hehe...

Agak kasihan juga sih di bagian tengah saat mereka harus berpisah. Saya gemas karena mereka tidak mau jujur dengan perasaan masing-masing. Masa harus ada kejadian hamil dulu baru mau bicara dari hati ke hati? Tapi bagian ini cukup menarik karena memberi konflik baru yang tidak datar. 

Tapi yang paling mengejutkan adalah usia Jack. Ya, ampun. Lebih muda jauh dari Amanda! Kaya, muda, charming, dan baik hati. Sempurna amat. Padahal melihat dari sikap Jack, saya menganggap dia lebih tua dari Amanda. Lucu juga. Amanda sempat marah karena dibohongi Jack mengenai usianya. 

Buku yang sangat menghibur bagi penggemar historical romance.

4/5

Saturday, 17 November 2012

Perahu Kertas


Judul : Perahu Kertas
Penulis : Dee
Tebal : 456 halaman
Penerbit : Bentang Pustaka

Kugi... Dia berasal dari keluarga besar dan tumbuh menjadi seorang gadis unik yang senang mendongeng. Dia punya mimpi menjadi penulis dongeng terkenal.

Keenan... Dia pindah dari Belanda ke Indonesia karena suruhan ayahnya. Ayahnya berharap Keenan bisa membuang impiannya sebagai pelukis terkenal.

Masing-masing punya mimpi dan harapan, bertemu di tengah kehidupan yang sederhana dan akhirnya jatuh cinta. Namun tidak semudah itu. Waktunya selalu tidak tepat dan mereka akhirnya harus berpisah sebelum akhirnya harus bertemu lagi. Apakah kisah ini akan berakhir bahagia?

Kesan:
Saya membeli buku ini sekitar setahun yang lalu. Saya memang tertarik dengan review-nya yang cukup baik dan Dee juga seorang penulis terkenal walaupun saya belum pernah membaca karya-karyanya. 

Lalu tahun ini saya melihat poster film ini dipajang di studio bioskop dan saya kembali teringat kalau saya belum membaca novel ini. Jadi, akhirnya saya memutuskan membacanya.

Saya sangat suka sekali dengan novel ini. Karena cerita seperti inilah yang saya cari dari novel-novel yang saya baca. Kisah cinta yang dalam dan terlalu melodramatis sehingga terkesan magical dan juga tidak masuk akal. Namun tidak hanya kisah cinta, tapi ada maksud dan pelajaran yang bisa saya ambil. Bahwa seseorang tidak boleh menyerah dalam mengejar cita-citanya, semustahil apapun itu. Tapi tetap saja harus berpegang pada kenyataan karena mimpi yang tidak tercapai tidak bisa memberi kita makan :)

Saya juga suka dengan perjalanan salah paham dan penantian di antara kedua tokoh. Jauh namun tetap merindu, ingin melupakan namun tidak bisa. Dan yang pasti saya suka sekali dengan bagian pertemuan kembali setelah bertahun-tahun tidak bertemu. Saya ini dari dulu selalu suka dengan perpisahan dan pertemuan kembali. Kesannya lebih dalam dan kedua tokoh utama seakan memiliki benang masa lalu yang tidak terputus dan tak lekang waktu (jah, bahasanya =.=). 

Yang saya tidak suka dari novel ini hanyalah karakter-karakter tokohnya. Terlalu sempurna dan datar. Kugi dan Keenan masih oke karena setidaknya mereka digambarkan sebagai tokoh yang pengecut dalam mengejar cinta masing-masing. Tapi dari segi penampilan, mereka hampir sempurna sehingga banyak tokoh yang menyukai mereka. Apalagi tokoh-tokoh sampingan, rasanya karakter mereka tidak jelas. Boleh dibilang tidak berkarakter. Padahal dalam sebuah novel menurut saya yang paling penting adalah penokohan. Dan deskripsi, tentu saja.  

Selain itu, endingnya tidak memuaskan. Terlalu mudah dan terburu-buru seakan dipaksakan.

Secara keseluruhan, ini novel romance lokal pertama yang saya sukai setelah lama saya kecewa dengan novel-novel romance lokal yang lain. Dan setelah ini saya mau coba nonton filmnya, ah.

"Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau berikan segala-segalanya"

4/5

Wednesday, 14 November 2012

A.M.S.A.T.


Judul : A.M.S.A.T. Apa Makna Setuang Air Teh (4 Wartawan Lifestyle #4)
Penulis : Syahmedi Dean
Tebal : 304 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

4 sahabat...

Alif Afrizal, mantan wartawan fashion di majalah mode bergengsi kini tak punya kerjaan. Luntang-lantung tak punya tujuan hidup. Belum lagi ia masih berharap bisa balik lagi dengan mantan istrinya, Saidah.

Raisa mencintai Alif sudah sejak lama. Dia yang sangat fashionable dan cantik berharap bisa mengambil hati Alif dengan mendirikan perusahaan majalah fashion supaya Alif bisa menjadi editor di situ. Dengan menggunakan dana sumbangan dari seorang istri konglomerat, ia pun berhasil. Namun ternyata ada maksud di balik kucuran dana tersebut.

Didi yang paling kreatif dan selalu menggunakan barang-barang bermerek adalah yang paling sarkastis dan bermulut pedas di dalam kelompok persahabatan itu. Pikirannya simple dan ia tidak suka dibuat pusing dengan segala masalah menye-menye sahabatnya.

Nisa dicap buruk karena hamil di luar nikah. Ia akhirnya memutuskan tinggal bersama Alif supaya bisa menghindari orang tuanya. 

Dengan segala kesibukan dalam perusahaan majalah yang baru, mereka tidak sadar ada yang mengadu domba dari belakang. Bagaimana akhir dari kisah ini?

Kesan:
Yang paling menonjol dari tetralogi wartawan fashion ini adalah merek-merek yang bertebaran di mana-mana. Dulu waktu pertama kali saya membaca buku pertamanya (L.S.D.L.F), saya sempat bengong dengan merek-merek itu. Tapi sekarang saya sudah bisa menoleransinya karena memang banyak novel yang seperti itu.

Kehidupan fashion yang bebas dan agak liar digambarkan cukup gamblang oleh Syahmedi Dean. Saya sangat suka dengan dialog-dialognya yang ceplas-ceplos, terutama pada karakter Didi. Alurnya juga cepat, singkat, dan padat sehingga tidak membosankan. Padahal kalau dipikir-pikir, ceritanya hanya seputar kejadian sehari-hari empat sahabat wartawan itu.

Saya tidak tahu mau dibawa ke mana cerita ini. Dari buku pertama sampai ketiga, saya bingung sebenarnya apa sih yang mau disampaikan penulis. Tapi begitu sampai di bagian ending dari buku ini, saya sangat kaget. Benar-benar ending yang nggak bisa ditebak. Keren.

Setuang air teh di sini tidak terlalu berarti. Hanya sebuah kebiasaan untuk minum teh setiap kali keempat wartawan itu bertemu.

Agak sedih sih karena ceritanya sudah berakhir. Tapi saya puas dengan endingnya, hehe...

Series 4 Wartawan Lifestyle :
1. L.S.D.L.F (Lontong Sayur Dalam Lembaran Fashion)
2. J.P.V.F.K. (Jakarta Paris Via French Kiss)
3. P.G.D.P.C. (Pengantin Gipsi dan Pengemis Cinta)
4. A.M.S.A.T. (Apa Makna Setuang Air Teh)

4/5

Friday, 9 November 2012

Ghost Hunter


Judul : Ghost Hunter (Chronicles of Ancient Darkness #6)
Penulis : Michelle Paver
Tebal : 240 halaman
Penerbit : Orion

Torak resah dan tidak bisa diam saat mengetahui kalau fire opal terakhir dimiliki oleh Soul Eater dari klan Eagle Owl. Ia ingin menyelesaikan semuanya. Ia ingin memenuhi takdirnya sebagai penumpas seluruh Soul Eater. Tapi masalahnya, Eostra si Soul Eater terakhir ini sangatlah sakti dan kejam. Ia ingin menguasai iblis dan juga manusia.

Finn-Kedin tidak ingin Torak pergi karena bagaimanapun sekarang Torak adalah anak angkatnya. Tapi Torak tidak peduli. Ia sengaja kabur lagi bahkan tanpa bilang apa-apa pada Renn. Ia pergi menemui Wolf untuk mengucapkan selamat tinggal karena kali ini perjalanannya hanya untuk Torak sendiri saja.

Renn marah. Lagi-lagi Torak meninggalkannya. Ia pun menyusul Torak.

Di sisi lain, seekor Eagle Owl yang sudah dirasuki roh iblis diutus oleh Eostra untuk membunuh Wolf dan Renn agar Torak tidak punya teman lagi untuk dimintai bantuan. Dalam penyerangan itu, Wolf kehilangan anak dan istrinya. 

Wolf putus asa. Ia tidak ingin hidup lagi. Tapi Torak terus menemaninya. Renn yang akhirnya bergabung menyarankan agar mereka pergi bersama. Tapi Torak tidak mau. Ia menyatakan perasaannya pada Renn dan berharap Renn bisa bahagia karena ia harus menggenapi nasibnya sendiri. Kebetulan ramalan nasibnya adalah mati di tangan Soul Eater.

Dalam perjalanannya ke puncak gunung di mana Eostra melaksanakan ritual pemanggilan iblis, Torak bertemu dengan seorang anak yang memelihara Raven berwarna putih. Siapakah dia? Dan bagaimana petualangan ini akan berakhir? Benarkah Torak akhirnya mati?

Kesan:
Akhirnya sampai ke buku terakhir juga. Saya tidak menyangka endingnya bagus banget. Saya masih terpukau sampai sekarang saking suka sama endingnya. Saya nggak nyangka Wolf menyelamatkan Torak dengan cara begitu. Saya jadi cinta mati sama si Wolf yang sangat setia itu.

Status Torak sebagai spirit walker dan juga seseorang yang diselamatkan dari kematian oleh serigala membuat Torak ditakuti semua orang. Tidak ada yang berani mendekatinya. Itu sebabnya ia memutuskan untuk pergi meninggalkan kemah Raven clan untuk mengembara sendiri bersama Wolf. Awalnya saya sempat agak waswas kalau endingnya akan menggantung dan sedih. Padahal saya sudah mengharapkan happy ending karena bagaimanapun ini kan buku fantasi anak-anak.

Tapi tentu saja nggak mengecewakan. 

Keluhan saya hanya pada adegan mengalahkan Eostra yang kurang meyakinkan. Selama ini saya menyangka Eostra itu paling kuat dan paling mengerikan dari semua Soul Eater, tapi adegan pembunuhannya nggak banget. Walaupun begitu saya tetap memberi buku ini lima bintang karena endingnya yang sangat heartwarming.

Lalu pemecahan akhirnya memang agak maksa, terutama kemunculan si pengendali Raven putih. Tapi yang penting Torak dan Renn tidak perlu berpisah lagi. Wolf juga kembali bertemu dengan istri dan anaknya lagi walau anaknya tinggal satu. Kerenlah pokoknya. Tapi sayang seri ini sudah berakhir.

Sebagai catatan, keseluruhan judul buku seri Chronicles of Ancient Darkness berasal dari semua julukan Torak. Sebagai saudara serigala (Wolf Brother), spirit walker, soul eater, yang terbuang (Outcast), pelanggar sumpah (Oath Breaker), dan juga pemburu iblis (Ghost Hunter).

Seri Chronicle of Ancient Darkness:
6. Ghost Hunter

5/5

Monday, 5 November 2012

Sebelas Patriot


Judul : Sebelas Patriot
Penulis : Andrea Hirata
Tebal : 112 halaman
Penerbit : Bentang Pustaka

Hal yang paling digemari di seluruh pelosok desa adalah sepakbola. Tidak peduli kamu beragama apa, rasnya apa, tua ataupun muda, semuanya suka sepakbola. Bahkan sepakbola juga pernah menjadi ajang melawan penjajah.

Ikal suatu hari tahu kalau ternyata di masa lalu ayahnya yang pincang dan pendiam itu pernah menjadi seorang bintang sepak bola. Demi membanggakan ayahnya, ia berlatih mati-matian. Ia bahkan ikut klub sepak bola dan mendaftar dalam seleksi pemain sepakbola nasional. Tapi apa boleh buat, bakatnya bukan di sana. 

Novela pendek ini menceritakan sepenggal kisah si Ikal yang sosoknya sudah sangat terkenal dalam kisah Laskar Pelangi. Sebelas pemain sepakbola, sebelas patriot.

Kesan:
Saya adalah penggemar seri Laskar Pelangi. Bukan karena ceritanya yang luar biasa, tapi karena gaya penulisan Andrea Hirata yang lucu dan sarkastik. Kadang kalima-kalimat yang disajikannya mampu membuat saya nyengir sendiri walau saya tidak tahu di mana letak kelucuannya.

Di buku ini saya masih menemukan kualitas tulisannya yang khas itu. Saya bahkan bertemu dengan si Ikal yang masih dengan tingkah anehnya yang berlebihan. Walaupun katanya Ikal itu Andrea Hirata sendiri, saya tidak begitu yakin semua yang dikarang di sini adalah nyata dan pernah terjadi.

Yah, ini hanya sebuah novela yang sangat pendek. Apa yang bisa diharapkan dari buku setipis ini? Cukup menghibur. Dan yang saya dapatkan dari buku ini adalah bahwa sepakbola ternyata bisa menyatukan seluruh manusia di dunia, apapun golongannya. 

Buku ini disertai CD lagu karangan Andrea Hirata sendiri. Saya belum mendengarnya, tapi mungkin nanti saya akan melakukannya.

3/5

Friday, 2 November 2012

Lock & Key


Judul : Lock & Key 
Penulis : Sarah Dessen
Tebal : 421 halaman
Penerbit : Puffin Books

Bayangkan jika kau tinggal di tempat yang gelap, penuh binatang merayap, tanpa pemanas, dan juga kotor. Di tempat seperti itulah Ruby tinggal. Sejak ibunya pergi, ia tinggal sendiri di rumah itu sambil menunggu ulang tahunnya yang ke-18. Ia ingin hidup sendiri dan bisa memutuskan apapun sesukanya. Tapi sebelum umurnya 18 tahun, ia harus terus bersembunyi dari orang-orang yang ingin membawanya ke Social Service.

Sayangnya, ia ketahuan. Ia akhirnya disuruh tinggal bersama Cora, kakak kandungnya yang sudah lama tidak pernah ditemuinya. Cora dan suaminya, Jamie menampung Ruby di rumah besarnya yang mewah dan nyaman.

Awalnya, Ruby benci dengan situasi barunya. Ia tidak butuh orang lain. Ia marah walaupun Jamie dan Cora sangat baik padanya. Sampai akhirnya ia berkenalan dengan Nate, tetangganya yang keren dan juga populer di sekolahnya.

Pertemuan Nate dan Ruby terjadi dalam situasi yang memalukan. Saat itu Ruby sedang berusaha kabur dari rumah Jamie walaupun tidak berhasil. Sejak itu, Ruby menunjukkan rasa tidak suka pada Nate. Apalagi Nate itu tipe orang yang sangat baik dan sempurna di depan semua orang. Dan itu bikin Ruby semakin kesal dengan keramahan dan kebaikan cowok itu. Tapi lama-kelamaan ia mengenal Nate lebih jauh dan menemukan ada rahasia yang disembunyikan cowok itu.

Ini adalah kisah perubahan diri dari seorang Ruby. Dari anak pembangkang yang berteman dengan pecandu heroin menjadi anak remaja normal yang bisa menghargai keluarganya sendiri. 

Kesan:
Saya sudah lama ingin membaca karya Sarah Dessen. Penulis ini sudah sangat terkenal dengan buku-buku Young Adult-nya tapi saya belum pernah menyentuh bukunya sama sekali. Katanya buku Sarah Dessen adalah versi anak mudanya buku Jodi Picoult. Yah, saya juga nggak tahu itu benar atau tidak karena saya belum pernah baca Jodi Picoult kecuali nonton filmnya yang berjudul My Sister's Keeper. (*ketinggalan zaman)

Pertama kali saya lihat buku ini di rak sale Popular Singapore, saya langsung beli tanpa pikir panjang. Saya pikir kok tebal amat bukunya. Tulisannya rapat-rapat pula. 

Saya cukup menikmati buku ini, terutama di awal-awal saat Ruby sedang berusaha beradaptasi dengan kehidupan barunya. Rasanya aneh sekali melihat remaja yang lebih suka tinggal di sarang kecoak sendirian dibandingkan di rumah besar dengan segala fasilitas yang lengkap. 

Saya suka dengan semua tokoh di buku ini. Karakterisasi tiap tokohnya begitu jelas dan real, membuat saya yakin untuk membaca karya Sarah Dessen yang lain. Saya suka kalau penulis bisa menciptakan tokoh yang real dan memorable. Jamie dan Cora juga keren banget. Ah, saya mau punya kakak seperti Cora atau Jamie. (*pengakuan seorang anak sulung)

Buku ini tidak bisa dibilang buku romance. Saya selalu mengira Sarah Dessen itu bukunya berisi kisah cinta anak muda yang romantis atau apa gitu. Tapi ternyata nggak. Lebih banyak cerita tentang psikologisnya Ruby dan Nate. 

Yang membuat saya kecewa dengan buku ini adalah ending yang tidak selesai. Segalanya tampak dipaksakan. Kenapa Nate harus berakhir dengan ibunya? Padahal sejak awal ibunya tidak menginginkannya. Lalu kenapa tidak ada penjelasan lebih lanjut antara hubungan ibu Ruby, Ruby, dan Cora? Menurut saya, bagian itu kurang digali lagi. 

Oh, ya. Judulnya itu menggambarkan kunci rumah yang dijadikan bandul kalung Ruby. Kunci rumah bobroknya itu, lho. Dan ternyata kalung itu jadi trend dan banyak orang pengen punya kalung seperti si Ruby itu.

3/5