Judul : Negeri Para Bedebah (Negeri Para Bedebah #1)
Penulis : Tere Liye
Tebal : 440 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Thomas adalah seorang konsultan keuangan yang sangat terkenal. Ia suka memberi ceramah-ceramah ekonomi tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Jam kerjanya sangat sibuk.
Suatu malam, seseorang datang memintanya pulang. Ternyata dia adalah utusan Om Liem. Thomas sudah bertahun-tahun membenci Om Liem karena menganggap pamannya menyebabkan kematian kedua orang tuanya. Namun ia setuju untuk menemui Om Liem karena saat itu sang paman terlibat kasus yang melibatkan Bank Semesta dan juga kerusakan nama baik pamannya. Dan terutama Thomas mengenal dua orang yang mengurus kasus itu. Ia ingin membalas dendam.
Rencana mendadak langsung dibuat. Thomas mengatur agar pamannya bisa kabur dan ia menyusun cara agar ia bisa menyelamatkan Bank Semesta. Dengan menggunakan koneksinya yang luar biasa banyak dan juga uang, Thomas memulai permainannya. Ia yang sebelumnya sangat idealis dan menentang kejahatan keuangan terjerumus dalam permainan kotor hanya demi membalas dendam masa lalunya.
Kesan:
Fast-paced action and suspense. Saya benar-benar tidak menyangka kalau isi buku ini ternyata berbau action. Selama ini saya mengira Tere Liye adalah penulis yang lebih banyak menceritakan kehidupan sederhana dan keluarga yang menginspirasi. Saya jadi agak kaget juga pas baca buku ini.
Saya suka dengan tokoh Thomas yang sangat cerdik dan tidak mudah menyerah. Di awal cerita kesan tokoh ini adalah sombong dan sok tahu. Dia menjabarkan teori ekonomi dan politik dengan percaya diri (terus-terang saya agak bingung dengan bagian ini soalnya saya buta ekonomi, eaaaaaa =.=). Namun semakin ke belakang, saya beneran salut dengan akal bulusnya. Walaupun memang, petualangan Thomas ini agak tidak masuk akal dan terlalu mudah. Saya cukup tegang saat membacanya tapi tidak sampai bikin saya gemas dan kesal. Soalnya hampir selalu Thomas yang menang dalam setiap keadaan.
Cerita dan temanya sangat bagus. Membahas kebobrokan dan korupsi dalam sistem pemerintahan. Dan yang pasti tidak jauh-jauh dari tema uang. Semuanya berawal dari uang dan dilawan oleh uang. Benar-benar cocok dengan judulnya. Negeri para bedebah. Bedebah pecinta uang. Yah, siapa sih yang tidak suka uang? Nggak ada uang, nggak bisa hidup.
Yang saya sesalkan hanya endingnya yang sedikit menggantung. Sebenarnya tidak apa-apa sih. Hanya saja cerita suspense seperti ini selalu ada yang aneh, semacam plot hole. Jadi, endingnya jangan digantung karena saya jadi merasa ceritanya berseri. Masih banyak yang bisa dibahas, soalnya. Tapi secara keseluruhan, cerita ini sangat menghibur.
Catatan: Review buku ini dibuat sesuai dengan tema membaca BBI bulan ini, buku-buku pemenang atau yang masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award (KLA). Diterbitkan bersama anggota lain pada hari Jumat, 30 November 2012.
4/5