Monday 28 September 2020

The Traveling Cat Chronicles


Judul : The Traveling Cat Chronicles
Penulis : Hiro Arikawa
Tebal : 364 halaman
Penerbit : Haru Media

Aku adalah seekor kucing.
Dia adalah seorang pemuda penyuka kucing.
“Kau selalu tidur di sini?”
Kenapa mau protes?
“Manisnya ....”
Memang. Banyak yang bilang begitu.
“Boleh ku sentuh ?”
Maaf saja, tidak boleh.

Kukira dia hanya akan jadi satu dari sekian banyak orang yang cuma lewat dalam kehidupanku sebagai kucing liar.
Akan tetapi, dia menyelamatkan nyawaku.
Sebagai gantinya, aku biarkan dia memeliharaku,
Karena aku kucing yang manis.

Setelah lima tahun kami bersama,
Satoru harus mencari orang untuk mengadopsiku
Karena satu dan lain hal.

Maka, kami berdua pun memulai sebuah perjalanan panjang mengendarai mobil wagon perak kesukaanku ke berbagai penjuru negeri untuk menemui teman-teman lama Satoru.

Akan tetapi, ada satu hal yang Satoru sembunyikan dariku....

Review:
Buku ini cukup unik karena semuanya diceritakan dari sudut pandang seekor kucing. Yah, kucing itu biasanya nggak sebaik anjing. Suka nyebelin, tapi justru di situlah daya tariknya. Di buku ini juga sama. Narasinya itu, lho. Sok aristokrat dan sombong gitu, tapi lucu banget atulah.

Kucing spesial di buku ini bernama Nana. Awalnya, dia hanyalah kucing liar yang diadopsi oleh seseorang bernama Satoru. Namun entah kenapa setelah lima tahun dipelihara, Satoru malah ingin mencari orang untuk mengadopsi Nana.

Satoru dan Nana akan melakukan perjalanan bertemu dengan para calon yang bisa dipercaya untuk memelihara Nana. Kita akan disajikan cerita-cerita sederhana antara manusia. Sedikit demi sedikit kita akan mengenal Satoru serta masa lalunya dari hubungannya dengan para calon pengadopsi Nana itu. 

Saya sudah tahu dari awal kenapa Satoru ingin melepaskan Nana, padahal dia sangat menyayangi kucing itu. Tapi tetap saja. Semua perjalanan dan narasi lucu Nana berhasil membuat saya sangat tersentuh sehingga saya tidak siap menghadapi akhir dari perjalanan mereka berdua. 

Buku ini bagus dan mendamaikan hati. Sederhana, tapi tetap mengena di hati.

4/5

No comments:

Post a Comment