Sunday 30 September 2018

Morning Star


Judul : Morning Star (Red Rising Saga #3)
Penulis : Pierce Brown
Tebal : 518 halaman
Penerbit : Hodder and Stoughton

Darrow would have lived in peace, but his enemies brought him war. The Gold overlords demanded his obedience, hanged his wife, and enslaved his people. But Darrow is determined to fight back. Risking everything to transform himself and breach Gold society, Darrow has battled to survive the cutthroat rivalries that breed Society’s mightiest warriors, climbed the ranks, and waited patiently to unleash the revolution that will tear the hierarchy apart from within.

Finally, the time has come.

But devotion to honor and hunger for vengeance run deep on both sides. Darrow and his comrades-in-arms face powerful enemies without scruple or mercy. Among them are some Darrow once considered friends. To win, Darrow will need to inspire those shackled in darkness to break their chains, unmake the world their cruel masters have built, and claim a destiny too long denied—and too glorious to surrender.


Review:
Wow. Pertama kalinya saya menemukan buku tentang space yang saya suka. Oh, saya tetap tidak suka dengan bagian perang bintangnya. Tapi seluruh karakter yang diciptakan oleh Pierce Brown membuat saya jatuh cinta dengan seri ini.

Setelah pengkhianatan yang dialami Darrow di buku sebelumnya, dia pun disiksa selama setahun penuh hingga menjadi kulit terbalut tulang. Tentu saja akan ada penyelamatan dan aksi pembalasan. Bukan Pierce Brown namanya kalau tidak menyajikan plot yang super padat dan cepat.

Karena ini kisah yang heroik, Darrow sudah jelas akan menang. Tapi bagaimana dia mencapai kemenangan itu dan teman-teman unik di sekitarnya yang membuat buku ini sangat seru. Saya masih suka sama si Sevro yang benar-benar gila itu. Saya juga suka bagaimana penulis membuat konflik di antara Sevro dan Darrow yang sangat masuk akal di awal-awal. Saya bisa memahami frustrasi dan kemarahan Sevro, tapi juga terharu dengan kesetiaannya pada Darrow.

Bagian yang membuat saya yakin akan memberi buku ini lima bintang adalah hubungan Darrow dengan Roque dan Cassius. Pengkhianatan dan kebencian Roque terhadap Darrow sangat tragis dan menyentuh. Adegan pertemuan terakhir mereka membuat saya nangis.

Tapi yang benar-benar membuat saya tersedu-sedu seperti orang bego adalah percakapan Darrow dan Cassius tentang masa lalu mereka. Mereka adalah musuh karena keadaan. Jika segalanya berbeda, mereka sudah pasti menjadi sahabat dan saudara.

"I wish it was easier to hate you."

Satu-satunya yang membuat saya agak kesal adalah endingnya. Mustang keterlaluan sekali. Saya tidak suka bagaimana dia menyembunyikan rahasia itu dari Darrow. Jahat! Terus saya juga masih merasa Darrow terlalu gampang mendapat dukungan dan disukai orang lain. Padahal dia tidak sehebat itu.

Seri ini bagus dan recommended. Apalagi kalau suka cerita heroik yang epik dan banyak aksinya. 

Seri Red Rising Saga:
3. Morning Star

5/5

No comments:

Post a Comment