Friday 22 June 2018

The Raven Boys


Judul : The Raven Boys (The Raven Cycle #1)
Penulis : Maggie Stiefvater
Tebal : 419 halaman
Penerbit : Scholastic

Even if Blue hadn't been told her true love would die if she kissed him, she would stay away from boys. Especially the ones from the local private school. Known as Raven Boys, they only mean trouble.

But this is the year that everything will change for Blue.

This is the year that she will be drawn into the strange and sinister world of the Raven Boys. And the year Blue will discover that magic does exist.

This is the year she will fall in love.


Review:
Sebenarnya saya agak geli-geli gitu baca tagline buku ini. If you kiss your true love, he will die. Kayaknya super cheesy. Tapi anehnya, buku ini hampir selalu ada di setiap rekomendasi seri fantasi yang saya baca atau tonton di Youtube. Jadi, saya penasaran juga akhirnya.

Buku ini untungnya tidak menggunakan sudut pandang orang pertama. Saya agak waswas. Jangan-jangan isi buku ini kisah cinta ala paranormal seperti Twilight. Kalau saya tidak suka tokoh utamanya, saya makin tidak tahan dengan narasi satu orang saja. 

Tokoh utamanya bernama Blue. Dia tinggal bersama ibunya dan bibi-bibinya yang punya kekuatan cenayang. Tapi dia sama sekali tidak punya kekuatan apa-apa selain memperkuat mereka yang ada di dekatnya. 

Suatu hari ia sedang mengikuti salah satu bibinya melakukan kegiatan paranormal dan dia melihat jiwa seorang cowok yang nantinya akan menjadi cinta sejatinya. Cowok itu diramalkan akan mati kalau Blue menciumnya. 

Si cowok tak dikenal itu bernama Gansey. Dia adalah anak orang kaya yang bersekolah di sekolah elite di kota tempat Blue tinggal. Anak-anak yang bersekolah di situ sering disebut The Raven Boys. 

Gansey punya satu obsesi, yaitu menemukan kuburan Raja dari Wales. Dia melakukan banyak riset dan akhirnya ia sampai pada kesimpulan kalau kuburan itu kemungkinan besar ada di Kota Henrietta. Dia dibantu teman-temannya yang juga satu sekolah dengannya. Ada Adam, Ronan, dan Noah. Masing-masing dari mereka punya masalah dan latar belakang sendiri.

Paranormal bukan subgenre favorit saya dari genre fantasi. Mungkin saya sudah punya semacam bias gara-gara vampir dan werewolf yang banyak sekali dipakai dalam TV shows dan buku-buku lainnya. Tapi  seri The Raven Cycle ini unik sekali karena saya belum pernah membaca buku apa pun seperti ini.

Kelebihan nomor satu dari buku ini adalah atmosfernya. Misterius, magical, berkabut, dan penuh rahasia. Saya tidak tahu bagaimana Maggie Stiefvater melakukannya. Yang jelas saya betah sekali membaca kegiatan sehari-hari di buku ini sekalipun plot ceritanya hampir tidak ada. Bahkan sampai akhir juga, saya tidak peduli pada kuburan Raja Wales yang ingin dicari Gansey.

Kelebihan kedua adalah pusat dari seri ini yang adalah The Raven Boys. Persahabatan mereka unik dan karakter mereka berbeda-beda. Saya selalu suka nuansa camaraderie seperti itu. Memang, hubungan yang paling dibahas di sini adalah Gansey dan Adam. Menurut saya, hubungan mereka kompleks banget. Saya mengerti seberapa kuat Adam mempertahankan harga dirinya di antara teman-temannya yang kaya. Saya juga mengerti kenapa Gansey selalu ingin menjadi penyelamat seluruh teman-temannya, termasuk membayar biaya hidup si Adam. Saya bisa merasakan hubungan persahabatan ini akan dibahas semakin dalam di buku-buku selanjutnya dan mungkin pada akhirnya saya akan benar-benar suka sama seri ini. Tapi, untuk saat ini, buku ini masih belum memukau saya.

Saya bakal lanjut sampai buku keempat. Tapi mungkin tidak dalam waktu dekat. Saya mau coba seri lain dulu.

3/5

No comments:

Post a Comment